Jakarta, CNN Indonesia --
Sejumlah tindakan kekerasan diduga dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) alias milisi Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Kabupaten Puncak Papua.
Satgas Operasi Damai Cartenz-2024 melaporkan KKB telah melakukan tindakan pembakaran gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kampung Gigobak, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (22/11) sekitar pukul 02.30 WIT.
Kepala Operasi Damai Cartenz-2024, Brigjen Faizal Ramadhani mengatakan saat ini pihaknya berbareng abdi negara campuran TNI-Polri saat ini tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini Satgas Ops Damai Cartenz-2024 dan abdi negara campuran TNI-Polri di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, tengah melakukan pengejaran terhadap KKB dan meningkatkan kesiapsiagaan," kata Faizal dalam keterangan nan diterima Jumat pagi.
Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Bayu Suseno menyampaikan penyelidikan mengenai tindakan pembakaran itu tetap terus dilakukan.
"Untuk perkembangan selanjutnya dari tindakan pidana nan dilakukan oleh KKB ini bakal di-update kemudian," ucap Bayu
Sebelumnya, KKB juga disebut membakar gedung SMAN 1 Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah pada Rabu (9/10). Aksi ini dilakukan KKB bawah kepimpinan Kelenak Murib.
"Pembakaran gedung sekolah itu dilakukan Rabu malam (9/10) sekitar pukul 19.20 WIT. Selain membakar gedung sekolah, KKB juga melakukan penembakan, namun tidak ada korban jiwa," kata Kapolres Puncak, Kompol I Nyoman Punia, Kamis (10/10).
Menurut Punia, sebelum membakar, sejak Selasa (8/10), KKB melakukan penembakan ke pos abdi negara keamanan di Sinak sehingga terjadi kontak tembak.
Dua tukang ojek jadi korban tembak
Selain itu, Kodam XVII/Cenderawasih menyatakan personil Organisasi Papua Merdeka (OPM) menembak 2 penduduk sipil di sekitar Kampung Weni, Distrik Mage'abume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Kamis (21/11) sore.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan mengatakan dua korban meninggal bumi itu sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek.
"Aksi OPM tersebut adalah tindakan biadab, tidak berperikemanusiaan dan melanggar HAM," kata Candra dalam keterangan tertulis, Jumat ini.
Candra belum menjelaskan kronologi peristiwa tersebut. Ia hanya mengatakan hingga Jumat pagi, kedua korban meninggal bumi tetap belum dievakuasi.
"Konfirmasi tadi pagi tetap belum (dievakuasi)," ujarnya.
Sementara itu, Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, belum merespons ketika ditanya soal peristiwa penembakan tersebut.
(dis/yoa/kid)
[Gambas:Video CNN]