Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) Danis Sumadilaga menyatakan proyek ibu kota baru tidak memicu banjir di wilayah Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.  Ia mengatakan, banjir di Sepaku terjadi lantaran wilayah tersebut berada di dekat muara sungai.

Danis juga mengatakan, dari sisi lokasi, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) tidak berada di atas Sepaku sehingga tidak mengalirkan banjir ke wilayah tersebut. "Saya bisa katakan (pembangunan IKN) nggak bikin banjir lantaran dari sisi letak bisa kita cek," kata Danis ketika ditemui di Kementerian PUPR, Jumat, 17 Mei 2024.

Pemerintah, kata Danis, juga berupaya membangun pengendali banjir di hulu Sungai Sepaku. Selain itu, membangun 15 embung untuk mengantisipasi luapan air.

Ihwal banjir nan terjadi di Sepaku pada awal Mei lalu, Danis menduga itu terjadi lantaran sejumlah faktor. Misalnya, curah hujan nan tinggi. 

"Coba pakai info hidrologi. Karena tidak selalu banjir itu kaitannya dengan pembangunan IKN," tutur Danis.

Sebelumnya, banjir menggenangi Kecamatan Sepaku pada Jumat sore, 3 Mei 2024. Air mulai menggenangi wilayah tersebut pada pukul 14.25 WITA usah hujan mengguyur sejak pagi.  Salah satu warga, Randi Randiansyah mengaku banjir sudah pernah terjadi di tempat tinggalnya sebelum ada proyek IKN. Namun, kata dia, tidak separah setelah ada proyek.

"Dulu nggak sampai kayak begini, hujan berapa jam saja sudah naik airnya," kata Randi ketika dihubungi Tempo pada Minggu, 5 Mei 2024. "Sebelum ada proyek IKN itu satu hari satu malam hujan, baru air naik."

Iklan

Staf Khusus Kepala dan Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw  membenarkan banjir itu. Ia menyebut banjir berakibat pada genangan di laman rumah dengan tinggi muka air 70 cm. Ia kemudian mengatakan, titik banjir merupakan wilayah nan sering mengalami banjir sejak dimulainya transmigrasi di kecamatan Sepaku pada tahun 1975. 

Pandangan berbeda disampaikan Manajer Kampanye Hutan dan Kebun Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia Uli Arta Siagian. Menurutnya, tetap ada pengaruh proyek IKN terhadap banjir di wilayah Sepaku. Salah satu penyebabnya, kata dia, tutupan lahan nan berkurang lantaran dibuka untuk pembangunan.

"Kalau dilihat beberapa waktu lampau viral potret nan ditampilkan NASA sebelum ada proyek rimba IKN, tutupan lahan bagus. Setelah proyek IKN, tutupan lahan terdegradasi," kata Uli kepada Tempo, Senin, 6 Mei 2024. " Itu berpengaruh ke perubahan siklus airnya, sehingga semakin intens banjir terjadi."

Seiring adanya potensi musibah ini, Walhi pun mengkritisi langkah pemerintah memindahkan ibu kota negara. Menurut Uli, anggaran jumbo nan digunakan untuk membangun IKN mestinya digunakan untuk memulihkan kondisi ekologis di wilayah Kalimantan Timur alih-alih untuk membangun IKN. 

RIRI RAHAYU | SAVERO ARISTIA WIENANTO

Pilihan Editor: Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah nan Disorot Masyarakat

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis