tim | CNN Indonesia
Sabtu, 28 Des 2024 10:10 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Anggota Komisi XI DPR Satori mengungkap biaya corporate social responsibility (CSR) dari Bank Indonesia (BI) digunakan oleh seluruh personil Komisi XI.
Rata-rata menggunakan duit CSR tersebut untuk beragam aktivitas di wilayah pemilihan (Dapil) masing-masing. Dana tersebut juga disalurkan melalui yayasan.
"Semuanya sih, semua personil Komisi XI programnya itu dapat. Bukan, bukan kita aja," ujar Satori di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satori secara terbuka mengakui dirinya juga menggunakan CSR BI itu untuk program di Dapil-nya. Namun, dia menegaskan tidak ada praktik suap mengenai perihal tersebut dan berjanji bakal bersikap kooperatif dalam menjalani proses hukum.
"Enggak ada, enggak ada duit suap itu," tegas Satori.
Satori dan rekannya di DPR, Heri Gunawan, dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengenai kasus dugaan korupsi biaya CSR BI. Kedua politisi tersebut datang memenuhi panggilan sebagai saksi.
Satori tiba di Gedung KPK sekitar pukul 13.11 WIB. Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika, mengonfirmasi bahwa pemanggilan ini adalah bagian dari investigasi nan tengah berlangsung.
KPK memang sempat melakukan penggeledahan di Kantor Bank Indonesia pada Senin (16/12). Mereka menyita sejumlah peralatan bukti, seperti arsip dan perangkat elektronik.
Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Rudi Setiawan, menyatakan, investigasi ini terus digali untuk mengungkap lebih jauh dugaan korupsi dalam pengelolaan CSR BI.
Kasus ini menambah daftar panjang dugaan penyimpangan dalam pemanfaatan biaya CSR, nan semestinya ditujukan untuk kepentingan masyarakat, namun justru disinyalir dimanfaatkan untuk agenda politik.
(tst/agt)