TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank) menyalurkan angsuran senilai lebih dari Rp50 triliun hingga kuartal ketiga 2024. Direktur Utama SeaBank Indonesia, Sasmaya Tuhuleley mengatakan penyaluran angsuran ke golongan berpenghasilan rendah mencapai Rp19,7 triliun dari total pembiayaan.
“Prinsip kehati-hatian tetap menjadi prioritas SeaBank, nan ditunjukkan dengan perbaikan rasio angsuran bermasalah ke nomor 1,6 persen,” kata Sasmaya dalam keterangan resminya dikutip Ahad, 17 November 2024.
Selain itu, SeaBank juga mengalami kenaikan aset menjadi Rp32,9 triliun alias meningkat 17 persen dibandingkan Desember 2023. nan didorong oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 22 persen dari Rp20,8 triliun menjadi Rp 25,4 triliun di kuartal ketiga 2024.
Sasmaya mengatakan, pertumbuhan dan perbaikan kualitas aset serta strategi efisiensi nan dijalankan SeaBank menghasilkan besaran untung sebelum pajak (PBT) Rp372 miliar. Jumlah tersebut meningkat 31 persen dibandingkan periode nan sama di tahun 2023. Nilai PBT kuartal ketiga 2024 melampaui keseluruhan total PBT di tahun 2023, ialah Rp309 miliar
Lebih lanjut, Sasmaya mengatakan jumlah pengguna SeaBank telah mencapai 15,5 juta pengguna per Oktober 2024. Angka itu, kata dia, tersebut melampaui sasaran akhir tahun 2024 sebesar 15 juta.
Mengenai pertumbuhan nasabah, menurutnya saat ini SeaBank memberi perhatian terhadap generasi Z. Menyitir survei Populix pada Juli 2024, SeaBank meraih market share sebesar 57 persen di kalangan Gen Z Indonesia. Kepercayaan ini, kata dia, didorong oleh fitur-fitur inovatif SeaBank nan mudah digunakan, cepat, dan sesuai dengan style hidup generasi muda.
“Kepercayaan Gen Z pada SeaBank adalah bukti bahwa jasa kami dapat memenuhi kebutuhan finansial anak muda,” ujarnya.
Sebagai informasi, SeaBank adalah bagian dari Sea Limited (NYSE:SEA), perusahaan konsumen dunia terkemuka berbasis internet. Sea Limited mempunyai lini upaya utama ialah Shopee, Garena, SeaMoney.