Sebelum Masalah Perusahaan Muncul, Erick Thohir Sempat Rancang Indofarma Jadi Produsen Obat Herbal

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir bercerita soal angan-angannya membikin PT Indofarma (Persero) Tbk menjadi perusahaan farmasi nan konsentrasi memproduksi obat herbal. Menurutnya, rencana itu ada di peta jalan Kementerian BUMN.

“Cuma sayangnya, ya kembali, kalau good corporate governance-nya dilanggar, ya cita-cita itu tidak bisa jadi kenyataan,” ujar Erick kepada wartawan di Kantor Kementerian BUMN, Jumat, 1 November 2024.

Erick menilai, sebenarnya obat-obatan herbal dari Indonesia mempunyai potensi nan besar. Bahkan, tidak kalah dari beberapa negara produsen obat herbal terkemuka seperti Cina dan India. Ia memandang obat-obatan herbal menjadi salah satu pengganti pengobatan nan diminati di dunia.

Rencana itu batal lantaran Indofarma terjerat sejumlah permasalahan. Seperti diketahui, persoalan BUMN farmasi tersebut tercium usai hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan sejumlah masalah di manajemen Indofarma dan anak perusahaannya, PT Indofarma Global Medika (IGM).

Indofarma diketahui terjerat pinjaman online alias pinjol nan menimbulkan piutang macet sebesar Rp 124,9 miliar. BPK juga menemukan indikasi kerugian negara hingga total Rp 371,83 miliar dari aktivitas Indofarma selama 2020 hingga semester I 2023. Temuan ini tertuang dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun 2023 nan disampaikan BPK ke DPR pada Kamis, 6 Juni 2024.

Iklan

Kondisi itu membikin Erick mengaku beranjak konsentrasi menjadi penyehatan BUMN tersebut. Erick menekankan pentingnya proses check and balance untuk memastikan kelangsungan usaha. Menurutnya, tidak mungkin pegawasan BUMN hanya dilakukan oleh Kementerian. Ia menginginkan agar pihak swasta maupun mitra strategis dan mitra finansial bisa ikut membantu. “Saya rasa (check and balance), itu nan menjadi metode nan sangat efektif untuk BUMN hai ini dan ke depan,” ujarnya.

Mengenai kasus korupsi nan terjadi di BUMN, Erick menegaskan bahwa tidak bakal pandang bulu. “Kita periksa dan kita ambil siapa pun nan melakukan fraud alias penipuan-penipuan,” kata dia.

Pilihan editor: PT Sucofindo Buka Lowongan Kerja untuk Dua Posisi Ini

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis