Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Wiranto, Luhut Binsar Pandjaitan, Dudung Abdurachman, dan Terawan Agus Putranto menjadi penasihat khusus presiden pada Selasa (22/10) pagi di Istana Negara, Jakarta.
Keempat jenderal purnawirawan TNI itu dilantik langsung oleh Prabowo berbareng tiga penasihat unik lainnya, jejeran utusan unik presiden, serta kepala badan nan bakal bekerja untuk periode 2024-2029.
Jabatan Penasihat Khusus Presiden merupakan posisi baru nan belum lama ini ditetapkan aturannya oleh presiden ketujuh, Joko Widodo. Pejabat nan menempatinya bakal menerima penghasilan setara menteri, serta tak bakal kehilangan jabatannya andaikan sebelumnya berprofesi sebagai personil TNI alias Polri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut profil keempat jenderal purnawirawan TNI nan menjabat penasihat unik presiden
Jenderal TNI (Purn.) Wiranto
Wiranto ditunjuk menjadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran.
Pria kelahiran Yogyakarta pada 4 April 1947 itu telah pensiun dari dinas aktif militer sejak usia 52 tahun. Dia punya pekerjaan militer nan cukup panjang.
Kariernya melesat sejak menjadi ajudan Presiden Soeharto dari 1987 hingga 1991. Setelahnya, Wiranto memegang beragam kedudukan strategis di militer, mulai dari Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad, hingga Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Pada 1998, dia diangkat menjadi Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab) oleh Presiden Soeharto dan dipertahankan oleh Presiden B.J. Habibie di tengah pergantian kepemimpinan nasional.
Selain berkarier di militer, Wiranto terjun ke bumi politik sejak dirinya menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolkam) di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), meskipun kemudian dinonaktifkan dan mengundurkan diri.
Kemudian pada 2004, Wiranto sempat mencalonkan diri sebagai calon presiden berbareng Salahuddin Wahid sebagai pasangannya. Dirinya pun mendirikan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) pada 21 Desember 2006 dan sempat menjadi ketua umum partai tersebut.
Wiranto ditunjuk menjadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran. CNN Indonesia/Dhio Faiz Syarahil
Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Binsar Pandjaitan dipercaya sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan. Sebelumnya, laki-laki nan lahir pada 28 September 1947 di Toba Samosir, Sumatera Utara ini juga telah diangkat sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (21/10).
Luhut mempunyai pengalaman luas di pemerintahan. Dia pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Singapura pada 1999-2000 dan Menteri Perdagangan dan Industri pada 2000-2001.
Luhut juga pernah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno pada Agustus 2015.
Selanjutnya dalam reshuffle kabinet kementerian pada Juli 2016, jenderal purnawirawan itu diangkat menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli.
Kemudian dalam Kabinet Indonesia Maju tahun 2019, dia dipercaya oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi hingga akhir masa tugas kabinet tersebut.
Dii bawah pemerintahan Jokowi, Luhut sempat merangkap sejumlah jabatan, termasuk sebagai Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Ketua Dewan Pengarah Penyelamatan 15 Danau Prioritas Nasional, Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Koordinator PPKM Wilayah Jawa-Bali, dan Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.
Selama berkarier di militer, Luhut sempat meraih beragam penghargaan dan diakui sebagai pendiri Detasemen 81 Anti Teroris Kopassus, ialah salah satu pasukan unik penanggulangan terorisme. Bahkan di akhir masa kemiliterannya di tahun 2000, Luhut mendapat penghargaan Jenderal TNI Kehormatan.
Luhut Binsar Pandjaitan sekarang dipercaya sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan. CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama
Jenderal TNI (Purn.) Dudung Abdurachman
Dudung, nan dilahirkan di Bandung pada 19 November 1965, dilantik sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional dan Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan.
Sebelumnya, Dudung sudah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada periode 2021-2023. Dia meninggalkan posisi ini pada 25 Oktober 2023 lantaran telah memasuki masa pensiun.
Karier militer Dudung dimulai sejak lulus dari Akademi Militer Magelang pada 1985 dan berasosiasi dengan korps infanteri. Ia menempati beragam posisi penting, termasuk Pangdam Jaya, hingga Pangkostrad sebelum menjadi KSAD.
Selain aktif di militer, Dudung juga telah meraih gelar akademis ahli di bagian Manajemen Strategis dari Universitas Trisakti pada 2023 dan diangkat sebagai pembimbing besar.
Dilansir Antara, Dudung sempat menjelaskan tugas-tugas nan diembannya usai dilantik Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta.
"Tentunya pertahanan ini tidak serta merta berangkaian dengan alutsista ya. Biasanya pertahanan itu, pertahanan masalah ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan," ujar Dudung.
Ia menambahkan bahwa sejumlah konsentrasi rumor pertahanan nan mau dikerjakannya ialah perkembangan situasi di Lebanon, termasuk negara-negara lain nan ada keterlibatan pasukan TNI sebagai pasukan perdamaian, serta memprioritaskan masalah pertahanan di Papua.
Jenderal TNI Dudung Abdurachman semasa aktif menjabat KSAD. Ia sekarang jadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan. Dok. Tim Media Prabowo Subianto
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Terawan Agus Putranto
Terawan Agus Putranto resmi dilantik sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan Nasional untuk periode 2024-2029.
Sosok Terawan bukan nama asing di bumi kesehatan Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan pada periode 2019-2020, namun jabatannya kemudian digantikan oleh Budi Gunadi Sadikin.
Dalam bumi kedokteran, Terawan juga dikenal sebagai master militer berkedudukan Letnan Jenderal di TNI Angkatan Darat, di mana dia sempat menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.
Pria kelahiran Yogyakarta ini memulai pekerjaan ketika diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) dan memilih jalur kedokteran militer di TNI AD. Ia menyelesaikan pendidikan kedokteran umum pada 1990, melanjutkan spesialisasi radiologi di Universitas Airlangga pada 2004, kemudian menempuh program ahli di Universitas Hasanuddin pada 2016.
Terawan pernah menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia dan Ketua ASEAN Association of Radiology. Dia pun dikenal sebagai Ketua Tim Dokter Kepresidenan, sebuah posisi nan diembannya pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2009.
Namun, kiprah Terawan sempat menuai perhatian publik ketika dia memperkenalkan metode "cuci otak" nan diklaimnya dapat memberikan hasil positif bagi pasien stroke, sehingga menuai kritik dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) hingga dia diberhentikan sementara dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI selama 12 bulan (26 Februari 2018-25 Februari 2019).
Prabowo Subianto saat menghadiri pengukuhan Guru Besar Universitas Pertahanan Terawan Agus Putranto. Terawan kini dipercaya jadi penasihat unik presiden bagian kesehatan. ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
Pada masa pandemi Covid-19, Terawan sebagai Menteri Kesehatan sempat menggagas pembuatan Vaksin Nusantara untuk merespons penyebaran virus nan melanda Indonesia pada Maret 2020.
Kini, dengan peran barunya sebagai Penasihat Khusus Bidang Kesehatan, Terawan berjanji bakal memberikan masukan nan objektif dan jujur kepada Presiden.
"Saya bakal memberikannya dengan penuh kejujuran, dengan penuh objektivitas, dan mudah-mudahan berfaedah buat bangsa dan negara," tuturnya.
(arn/gil)
[Gambas:Video CNN]