Siapkan Makan Bergizi Gratis, Pemerintah Gandeng Investor Vietnam Bangun Industri Sapi Perah di Poso

Sedang Trending 4 minggu yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menggandeng penanammodal asal Vietnam untuk membangun industri sapi perah di lahan seluas 10 ribu hektare di Poso, Sulawesi Tengah. Kerja sama ini bermaksud untuk mendukung program makan bergizi gratis nan dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Program makan bergizi cuma-cuma direncanakan menyasar sekitar 82 juta anak sekolah. Menu nan bakal dibagikan tidak hanya dalam corak makanan, tapi juga susu. Namun, pasokan susu saat ini ditengarai belum mencukupi kebutuhan susu dalam negeri.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Moch. Arief Cahyono, mengatakan pembangunan industri susu sapi perah di Poso diperkirakan menggenjot produksi susu nasional hingga 1,8 juta ton. Ia menyebut sasaran ini dapat dicapai dalam tiga hingga lima tahun.

Dengan begitu, Arief mengatakan produksi ini dapat memenuhi sekitar separuh dari kebutuhan nasional nan saat ini tetap berjuntai pada impor, ialah sebesar 3,7 juta ton per tahun. “Kerja sama ini difokuskan pada peningkatan kapabilitas produksi dalam negeri guna mencapai kemandirian pangan,” ucapnya kepada Tempo, Ahad, 27 Oktober 2024.

Kebijakan ini, kata dia, merupakan langkah Kementan untun menekan ketergantungan impor dan memperkuat industri lokal. Langkah ini, kata dia, sejalan dengan pengarahan Presiden untuk mencapai kemandirian pangan nasional.

Ia menambahkan rencana pembangunan industri susu sapi perah ini juga diharapkan membawa akibat positif berupa pembuatan lapangan kerja, penurunan nomor pengangguran, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat perdesaan di sekitar letak investasi.

Iklan

Untuk memenuhi kebutuhan susu dan daging, pemerintah juga bakal menggandeng 46 perusahaan dari dalam dan luar negeri untuk mendatangkan 1,3 juta ekor sapi. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyatakan pemerintah telah mencapai kesepakatan dengan perusahaan-perusahaan itu.

Koran Tempo pernah melaporkan pada 27 Agustus 2024, bagi-bagi susu lewat program makan bergizi cuma-cuma berisiko bertumpu pada impor bahan baku. Sebab, kapabilitas peternak sapi perah lokal belum mumpuni.

Minimnya bahan baku di dalam negeri tampak dari info Kementerian Perindustrian. Pada 24 Mei 2024, Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, menyatakan susu segar dari peternakan di dalam negeri hanya bisa menutupi 20 persen kebutuhan bahan baku sepanjang 2023. Saat itu kapabilitas produksi industri pengolahan susu mencapai 4,64 juta ton.

Putu mencatat produksi susu segar di dalam negeri hanya tumbuh rata-rata 1 persen dalam enam tahun terakhir. “Sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan kebutuhan bahan baku industri pengolahan susu nan tumbuh rata-rata 5,3 persen,” ujarnya.

Pilihan Editor: Ekonom Sebut Makan Bergizi Gratis Bisa Saja Sebabkan Inflasi Harga Pangan

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis