Sikap Ngambang PKS, PKB, NasDem soal Anies di Pilgub Jakarta

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Tiga partai pengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024, PKS, PKB, NasDem masih melayang-layang soal kepastian support terhadap Anies di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.

PKS dalam keterangan terbarunya menyatakan membuka kemungkinan untuk berasosiasi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) nan bakal mengusung Ridwan Kamil (RK) di Pilgub DKI Jakarta 2024.

Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid mengatakan opsi itu sekarang sedang dikaji oleh ketua pusat partainya. Langkah itu dilakukan setelah usulan untuk mengusung Anies belum memenuhi syarat pencalonan bangku DPRD.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satu opsi komunikasi tersebut adalah membangun komunikasi politik dengan KIM di mana RK sebagai calon definitif mereka saat ini. Opsi ini sedang dikaji oleh ketua PKS," ucap Kholid saat dihubungi, Rabu (7/8).

Kholid menjelaskan kesempatan untuk berasosiasi dengan KIM Plus sebetulnya menjadi opsi kedua.

Semula, dia mengatakan partainya telah berkomitmen untuk mengusung Anies dan telah memberikannya karpet merah dengan berpasangan dengan kader PKS, Muhamad Sohibul Iman.

Keinginan PKS untuk mengusung kadernya, kata Kholid, sebagai perihal wajar karena mereka menjadi pemenang pileg di DKI.

Oleh lantaran itu, lanjut dia, PKS kemudian memberikan tenggat 40 hari kepada Anies untuk memenuhi syarat pencalonan 22 bangku DPRD sejak 25 Juni lalu.

"Namun lantaran pemisah waktu 4 Agustus tersebut sudah terlewati, maka PKS mulai membuka komunikasi dengan semua pihak agar ada kepastian bahwa kami bisa ikut berkontestasi di Pilkada," katanya.

Menurutnya, tenggat waktu 40 hari sejak 25 Juni deklarasi Anies-Sohibul Iman adalah waktu nan semestinya cukup bagi Anies untuk mengusahakan agar pasangan itu bisa maju.

"Mas Anies sudah diberikan karpet merah dengan memperoleh 18 bangku PKS. Bahkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu sampai turun gunung mencari mitra koalisi buat Mas Anies agar bisa memenuhi kekurangan bangku tersebut," katanya.

Sementara itu, DPP PKB bakal mengkaji ulang usulan DPW PKB DKI Jakarta untuk mengusung Anies di Pilgub Jakarta.

DPP PKB hingga saat ini memang belum mengumumkan keputusan final atas usulan DPW PKB DKI untuk mengusung Anies. Adapun nama Anies telah diusulkan DPW PKB DKI sejak 12 Juni lalu.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan dinamika politik terus berkembang sehingga pihaknya perlu kembali melakukan pertimbangan untuk sampai pada keputusan final.

"DPW PKB DKI juga perlu kita ajak bicara, apa nan sudah menjadi usulan DPW DKI juga kudu kita pertimbangkan," kata Jazilul di kompleks parlemen, Rabu (6/8).

Jazilul enggan mengaitkan keputusan itu dengan wacana tambahan partai-partai di KIM plus.

Menurut Jazilul, terlalu awal untuk menyimpulkan wacana KIM Plus sengaja dibentuk untuk menjegal rencana pencalonan Anies di Jakarta.

"KIM plus aja belum ada dan belum duduk berbareng apalagi tuduhan menjegal alias apa. Jadi tetap terlalu awal untuk mengambil kesimpulan," katanya.

Selain dua partai itu, NasDem juga hingga sekarang baru menyatakan support terhadap Anies secara lisan dan belum memberikan SK.

Akhir Juli lalu, Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni mengatakan sosok nan menerima rekomendasi support dari partainya tidak otomatis bakal didaftarkan sebagai kontestan dalam Pilkada serentak 2024.

Sahroni mengakui perihal tersebut juga bertindak untuk kontestasi Pilgub Jakarta 2024 dengan NasDem nan telah menyinggung Anies sebagai bakal cagub.

"Kuncian itu kelak setelah dia mendaftarkan. Nah, jadi, you jangan kecele," kata Sahroni di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (29/7).

"Rekomendasi bisa aja dikasih, tapi tahu-tahu enggak didaftarin," sambungnya.

Sahroni menegaskan perkembangan politik jelang pendaftaran calon kepala wilayah Pilkada 2024 tetap sangat cair.

Ia pun menyebut ada kans SK nan telah dikeluarkan oleh NasDem terhadap sosok tertentu di Pilkada serentak 2024 dibatalkan.

"Karena politik itu sangat dinamis. Lu boleh megang rekomendasi. Tahu-tahu rekomendasi dibatalin. Who knows?" ujar dia.

CNNIndonesia.com telah menghubungi Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim dan Sekretaris Bappilu NasDem Willy Aditya soal kepastian SK untuk Anies, namun keduanya belum merespons.

Di tengah ketidakpastian, Anies pun buka bunyi soal wacana pembentukan KIM Plus nan disebut untuk menjegal dirinya.

Anies menilai rumor itu belum tentu betul lantaran hingga sekarang belum ada perubahan sikap dari sejumlah parpol nan sudah mengambil keputusan mengenai Pilkada Jakarta.

"Semua itu hanya spekulasi-spekulasi. Kita lihat sekarang ini, memang sudah ada nan berubah? Belum ada nan berubah, kan. Masih sama," kata Anies di Akademi Bela Negara NasDem, Jakarta, Kamis (8/8).

"Tentu jika bicara mengenai komentar, komentar-komentar itu bisa macam-macam, tapi keputusan partai kan tetap sama semua," sambungnya.

Di sisi lain, Anies percaya sejumlah parpol nan telah mengambil keputusan mengenai sosok nan bakal diusung di Pilkada Jakarta tidak bakal berubah pikiran.

(yoa/gil)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional