Siswi SD di Sumbar Tewas Diduga Dibakar Teman

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Senin, 27 Mei 2024 08:22 WIB

AR (11) meninggal akibat luka bakar hingga 85 persen. Ia diduga jadi korban perundungan teman-teman di sekolah. Ilustrasi. AR (11) meninggal akibat luka bakar hingga 85 persen. Ia diduga jadi korban perundungan teman-teman di sekolah. (iStockphoto)

Jakarta, CNN Indonesia --

Siswi SDN 10 Durian Jantung, Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), berinisial AR (11) meninggal bumi setelah mengalami luka bakar 85 persen. Ia diduga jadi korban perundungan namalain bullying oleh teman-teman di sekolah.

Dilansir detikSumut, AR meninggal dunia, Selasa (21/5), di RSUP M Djamil Padang, setelah dirawat selama sekitar tiga bulan.

Menurut keterangan keluarga, AR disiram pertalite oleh kawan di sekolah saat sedang membakar sampah. Lalu api menyambar tubuh AR dan menghanguskannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kakak sepupu AR, Media Madona, mengatakan AR sangat menderita saat dirawat selama tiga bulan. AR nan duduk di kelas 4 SD itu juga akhirnya didiagnosis gizi buruk.

"Adik saya mengalami luka bakar dari dada sampai bagian bawah. Luka bakarnya seperti kambing nan sedang dikuliti, saat itu nyaris tiga bulan lebih adik saya menderita kesakitan sebelum dia meninggal bumi akibat luka bakar itu. Untuk luka bakarnya itu ada 85 persen," kata Madona saat diwawancara.

Kini, family berupaya mencari keadilan untuk AR. Menurutnya, kepala sekolah terkesan angkat tangan dan seolah menyalahkan dua pembimbing nan saat itu menyuruh anak siswa ikut gotong royong dan membakar sampah.

Madona mengaku keterangan pihak sekolah juga berubah-ubah mengenai luka bakar nan diterima AR.

Wanita 34 tahun itu pun mengaku mengenal persis siswa nan menyiram pertalite ke AR. Dia mengatakan pelakunya merupakan siswa laki-laki nan rumahnya tidak jauh dari AR. Sementara korban dan pelaku mempunyai ikatan marga nan sama.

Pelaku selama ini dikenal jahil dan bandel saat di lingkungan rumah ataupun sekolah. Bahkan AR pernah mengaku ditempeleng, ditendang, dan dirundung oleh pelaku di sekolah.

"Kami sangat mengetahui persis pelaku. Rumahnya dengan kami tidak terlalu jauh lantaran tetap satu kampung. Sementara dia satu suku juga dengan kami. Dan A sebelum kondisinya memburuk mengaku pernah ditempeleng, ditendang apalagi bullying oleh dia. Karena dia selama kita kenal anak nan cukup bandel baik di rumah dan di sekolah," jelasnya.

Adapun peristiwa AR disiram pertalite itu terjadi pada 28 Februari 2024. AR sempat dioperasi sebanyak empat kali sebelum akhirnya meninggal dunia.

Kasat Reskrim Polres Pariaman Iptu Rinto Alwi mengatakan laporan family korban telah diterima. Dia menyebut polisi bakal meminta keterangan beberapa saksi.

Baca selengkapnya di sini.

(tim/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional