TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meminta para produsen gas bumi alias kontraktor perjanjian kerja sama (KKKS) dapat mulai menjajaki potensi di Jawa Barat.
Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas Rayendra Sidik mengatakan permintaan gas bumi di Jawa Barat terbilang besar, namun tidak diimbangi pasokan nan cukup. “Masih ada permintaan pasar (demand ) nan belum terpenuhi,” kata dia di Forum Gas Bumi 2024 di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 20 Juni 2024, dilansir Antara.
Sejauh ini, sebagian besar kebutuhan gas bumi di Jawa Barat difasilitasi oleh pasokan dari Sumatera. Selain itu, juga dengan gas alam cair (LNG) nan digunakan PLN dan nan dipasok melalui pipa milik PT Pertamina Gas Negara Tbk.
Memang terdapat sejumlah proyek nan tengah digarap KKKS untuk mengisi kebutuhan gas bumi di Jawa Timur maupun Jawa Barat. Salah satunya pembangunan pipa Cirebon — Semarang (Cisem). Saat ini, pipa nan sudah terbangun adalah pipa eksisting dari Pulau Kangean, Gresik — Semarang, dan Cisem tahap I. Adapun pembangunan tahap II ditargetkan mulai pada Juli 2024 dan selesai pada Desember 2025.
Kendati begitu, menurut Rayendra, gas bumi nan bakal dibawa ke Jawa Barat merupakan produksi dari Jawa Timur nan belum optimal pemanfaatannya. Padahal, jika kebutuhan gas di Jawa Barat bisa terpenuhi, maka pasokan gas dari Sumatera bisa mulai dikurangi sehingga dapat konsentrasi dialokasikan untuk Batam nan juga mempunyai kebutuhan tinggi. “Pesan kami ke produsen gas, permintaan sangat terbuka. Jangan menunggu lagi,” ujar dia.
Iklan
Dalam aktivitas nan sama, Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi mengatakan defisit gas bumi di Jawa Barat mencapai 144 MMSCFD (juta kaki kubik per hari) per tahun 2024.
Sementara itu, Jawa Timur kemungkinan besar bakal mengalami surplus gas pada 2024 hingga 2025 “Pembeli gas bumi di Jawa Barat optimis dalam percepatan pengembangan pasar lantaran percaya bahwa pasokan gas bumi bakal berkesinambungan. Upaya ini baru langkah awal, butuh koordinasi dan komunikasi aktif, serta support semua pihak untuk memastikan pengedaran gas nan efisien dan merata,” tambah Kurnia.
Pilihan editor: Jawa Barat Defisit Gas, SKK Migas Dorong Penyaluran Surplus dari Jatim dan Genjot Jaringan Gas Cisem II