SPAM Jatiluhur I akan Diresmikan Akhir 2024

Sedang Trending 4 hari yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, menargetkan Proyek Strategis Nasional - Sistem Penyediaan Air Minum (PSN-SPAM) Regional Jatiluhur I dapat diresmikan pada akhir tahun 2024. Menurutnya, perihal tersebut bakal menjadi kunci untuk air minum perpipaan di Jakarta.

"Kalau SPAM Jatiluhur 4.000 liter per detik ini sebenarnya selesai di tahun 2024 ini dan kami berencana juga apalagi mengusulkan untuk bisa diresmikan di akhir tahun 2024 ini," ujarnya saat ditemui wartawan dalam aktivitas Closing Ceremony National Urban Water Supply Project (NUWSP) nan berjalan di Auditorium Kementerian PU, Selasa, 19 November 2024.

Diana menyampaikan bahwa pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Bekasi dan Cibeet telah rampung. Kini, proses nan tersisa adalah menyelesaikan penyambungan pipa-pipa ke rumah-rumah warga. Dengan beroperasinya SPAM Jatiluhur, Diana menilai perihal ini menjadi langkah krusial dalam mengatasi penurunan muka tanah alias land subsidence di Jakarta.

"Dan bisa Commercial Operation Date (COD) artinya bisa dimanfaatkan. Ini juga merupakan salah satu nan kita harapkan untuk menangani land subsidence untuk di Jakarta," katanya.

Sebelumnya, dikutip dari Antara, Diana menyatakan SPAM Jatiluhur merupakan corak komitmen menyediakan solusi jangka panjang berkepanjangan dalam penyediaan air minum nan kondusif dan layak bagi penduduk DKI Jakarta. SPAM Regional Jatiluhur I adalah proyek krusial nan memanfaatkan air baku dari Waduk Jatiluhur untuk mendistribusikan air minum ke Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan DKI Jakarta.

Proyek ini mempunyai kapabilitas aliran sebesar 4.750 liter per detik, di mana 4.000 liter per detik dialokasikan unik untuk wilayah DKI Jakarta. Secara keseluruhan, proyek ini bakal menyediakan air minum untuk 16.947 sambungan rumah baru sehingga mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan air tanah.

Dengan adanya pengedaran air minum dari proyek ini, diharapkan masyarakat bakal beranjak dari penggunaan air tanah, sehingga membantu menjaga stabilitas lingkungan dan mengurangi akibat banjir serta penurunan tanah di wilayah tertentu.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis