Sri Mulyani Beberkan Dampak Terpilihnya Trump terhadap Rupiah dan Harga Komoditas

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Donald Trump menang dari Kamala Harris dalam pemilihan umum Amerika Serikat. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memaparkan ada beberapa akibat dari kemenangan presiden dari Partai Republikan itu bagi perekonomian domestik dan global.

“Donald Trump terpilih lagi pada Pemilu, itu bakal menimbulkan banyak kebijakan berubah,” ujar Sri Mulyani dalam konvensi keahlian APBN di instansi Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat, 8 November 2024. 

Kementerian Keuangan mencatat ada lima kebijakan nan kemungkinan bakal diterapkan. Di antaranya, penurunan pajak korporasi, ekspansi belanja, hingga proteksionisme dagang. Selain itu ada kemungkinan dorongan gencatan senjata, dan komitmen nan rendah terhadap rumor perubahan iklim. 

Sikap proteksionisme diyakini dapat menyebabkan naiknya tarif impor terhadap negara-negara nan berbisnis dengan AS terutama China. Bendahara negara ini memaparkan, respons Trump terhadap perubahan suasana sangat berbeda dengan Presiden Joe Biden nan berasal dari Partai Demokrat.

“Tentu ini bakal berakibat pada nilai minyak dunia, maupun tren dari isu-isu climate change dan energi,” ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Akibatnya adalah harga-harga komoditas daya dunia bisa rendah. Seperti misalnya minyak, batu bara dan gas nan berkontribusi pada penerimaan negara bukan pajak alias PNBP.

Proyeksi tersebut telah menimbulkan dampak, apalagi sebelum Trump resmi dilantik. “Yield US Treasury (Imbal hasil obligasi AS), terutama nan 10 tahun naik, lantaran ekspektasi terhadap APBN Amerika nan cukup ekspansif,” kata dia.

Kenaikan obligasi 10 tahun AS sebesar 4,4 persen menyebabkan dolar makin perkasa. Imbasnya meluas, lantaran menurut dia, penggunaan kurs dolar apalagi melampaui 50 persen transaksi di seluruh dunia.

Menguatnya indeks dolar AS, setelah terpilihnya Trump menyebabkan rupiah tertekan pada pekan ini. Padahal, Sri Mulyani berujar, kurs rupiah sempat menguat apalagi mencapai Rp15.200 per dolar AS. Hingga penutupan perdagangan hari ini, rupiah tercatat sekitar Rp15.600 per dolar.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis