TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Arya Sinulingga, blak-blakan membeberkan argumen pengangkatan Wakil Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia alias PSI, Grace Natalie, sebagai komisaris perusahaan tambang MIND ID.
Menurut Arya, penunjukkan Grace sebagai komisaris dianggap pantasi lantaran pengelolaan tambang memerlukan orang nan didukung oleh media. "Sekarang tambang kita nan dikelola MIND ID ini memerlukan orang nan paham, support media," kata Arya di Kementerian BUMN, Rabu, 12 Juni 2024.
Arya pun menyatakan penunjukkan komisaris oleh Kementerian ini mengikuti prosedur nan bertindak dan memperhatikan kompetensi individu. "Penunjukkan posisi itu melalui proper test, sesuai kebutuhan, serta dari beragam latar belakang. Jadi semuanya oke, lah," tuturnya.
Dia lampau mencontohkan beberapa kasus pertambangan nan perlu support media. Misalnya kasus timah nan menyeret Harvey Moeis nan sekarang sedang bergulir di Kejaksaan Agung dan kasus nan berasosiasi dengan PT Antam Tbk. "Seperti kasus timah, kasus Antam, dan lainnya. Itu butuh banget," ujar Arya.
Arya menyinggung perihal perkara Antam dengan Budi Said, crazy rich asal Surabaya. Kasus itu berasosiasi dengan pembelian emas oleh Budi Said pada 2018, dan belakangan menjadi perkara. Belakangan Budi dinyatakan menang dalam kasasi di Mahkamah Agung.
Berdasarkan putusan perkara Nomor 1666 k/pdt/2022, Antam kudu bayar emas batangan seberat 1.136 kilogram alias 1,1 ton ke Budi. Antam kudu bayar duit senilai Rp 92.092.000.000. Dengan kasus semacam ini, Arya kukuh berkilah bahwa dalam kasus seperti itu, memerlukan orang nan mengerti tentang media.
Iklan
"Contoh Antam, telat dia, sempat kalah musuh crazy rich Surabaya itu," ujar dia.
Dalam kasus itu, menurut Arya, beragam opini telah dibentuk di publik, hingga akhirnya Antam kalah dan ada peninjauan kembali. "Pendekatannya, pendekatan ke media."
Grace Natalie, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, disoroti setelah dia diangkat sebagai komisaris Mining Industry Indonesia alias MIND ID. Dia ditunjuk sebagai komisaris saat perusahaan raksasa tambang ini mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham alias RUPS Tahunan pada Senin, 10 Juni lalu.
Sebelum terjun ke bumi politik, wanita berjulukan komplit Grace Natalie Louisa ini bekerja sebagai wartawan di beberapa stasiun televisi. Karier dia bermulai dari SCTV, Antv, dan TVOne. Pada Pemilu 2024, PSI mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Gibran adalah putra Jokowi.
Pilihan Editor: Intip Gaji Tsamara Amany sebagai Komisaris PTPN, Tembus Rp 200 Juta per Bulan?