SYL Sebut Kunker Keluar Negeri untuk Atasi Masalah Pangan

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan sejumlah perjalanan dinas dirinya keluar negeri dilakukan untuk kepentingan negara mengenai ketahanan pangan Indonesia.

Hal tersebut sampaikan saat menanggapi pernyataan saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan pemerasan dan penerimaan gratifikasi dengan terdakwa SYL dkk di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Senin (27/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini berangkaian dengan urusan dengan pertanian, urusan makan Indonesia, di mana membahas soal makanan semua aspek dalam kehidupan bangsa ini," kata SYL.

Ia pun menyebut sejumlah kunjungan keluar negeri nan dilakukan atas persetujuan rapat kabinet nan digelar pemerintah.

"Memang apa nan dilakukan, apalagi perjalanan dinas itu memang disepakati dalam kabinet oleh semua menteri untuk melakukan diskresi jika perihal ini betul-betul untuk kepentingan rakyat," jelas SYL.

Hakim pun memotong penjelasan SYL. Hakim meminta SYL menjelaskan sumber duit nan digunakan untuk perjalanan dinas ketika diperiksa sebagai terdakwa di persidangan.

"Intinya sharing-sharing tadi ya, dan pertanyaan-pertanyaan lampau kan kunjungan Saudara ke luar negeri itu kan semua demi kepentingan negara ya kan. nan jadi persoalan adalah sharing, duit sharing itu nan disampaikan oleh para eselon I," ucap hakim.

SYL mengatakan situasi dan kondisi ekonomi Indonesia turut menjadi penyebab. Menurutnya, saat itu ekonomi tanah air sedang terancam.

Namun, perekonomian Kementan bisa tumbuh hingga 18,2 persen selama tiga tahun. Sementara kementerian lainnya minus.

"Itu nan saya mau jelaskan nan mulia, sebenarnya ini memang lantaran ada suasana dan kondisi indonesia nan tidak seperti nan kita rasakan hari ini. Itu suasana mencekam, ekonomi terancam," kata SYL.

Jaksa Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan SYL menggunakan duit Rp1,8 miliar untuk umrah dan kurban sejumlah Rp1,6 miliar.

Uang itu berasal dari Sekretariat Jenderal (Setjen) Kementan dan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

SYL juga menggunakan duit sebesar Rp16,6 miliar untuk aktivitas keagamaan, operasional menteri, dan pengeluaran lain nan tidak termasuk dalam kategori nan ada.

SYL diadili atas kasus dugaan pemerasan hingga mencapai Rp44.546.079.044 dan gratifikasi dianggap suap sejumlah Rp40.647.444.494 selama periode 2020-2023.

Tindak pidana itu dilakukan SYL bersama-sama dengan dua terdakwa lainnya ialah Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementan Muhammad Hatta.

SYL juga diproses norma KPK atas kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Kasus tersebut tetap bergulir di tahap penyidikan.

(mab/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional