TEMPO.CO, Solo - Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal nan juga Pelaksana Tugas Deputi Perencananan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ichwan berambisi percepatan pencapaian realisasi sasaran investasi 2024, termasuk di area Solo Raya, bakal menguatkan aspek kerjasama antardaerah.
"Jika nan muncul lebih kuat rupanya adalah persaingan antara daerah, dikhawatirkan justru memunculkan kondisi nan tidak kompetitif di Solo Raya, dibandingkan wilayah lain dalam menarik investasi," ujar Ichwan di sela-sela Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Promosi Penanaman Modal se-Provinsi Jawa Tengah (Jateng) nan digelar di Hotel Aston Solo, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024.
Ia menyatakan sasaran investasi secara nasional pada tahun 2024 senilai Rp 1.650 triliun. Target itu naik dibandingkan tahun 2023 senilai Rp 1.400 triliun dengan realisasi senilai Rp 1.418,9 triliun.
Khusus di area Solo Raya, sasaran investasi di Solo Raya pada 2024 senilai Rp 12.050 miliar. Target itu lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya nan sebesar Rp 9.900 miliar dengan realisasi senilai Rp 9.085 miliar.
Untuk wilayah Jateng, capaian investasi tahun 2024 ditargetkan senilai Rp 77.400 miliar. Target itu naik dibandingkan tahun lampau nan senilai Rp 65.700 miliar dengan realisasi senilai Rp 56.119 miliar.
"Dalam upaya pencapaian target, perlu ada strategi nan lebih efektif dan setiap wilayah tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Untuk itu melalui aktivitas ini kami mau menginisiasi trigger awal dalam rapat koordinasi promosi penanaman modal, dengan angle investasi,” ungkap dia.
Dia menjelaskan aktivitas itu juga dilakukan sebagai rangkaian aktivitas Solo Great Sale (SGS) 2024 nan digelar bulan ini.
“Kami mau punya spektrum nan lebih luas bukan hanya dari sisi perdagangan alias sale di Solo saja. Kami mau ambil momentum ini sebagai bagian nan lebih komprehensif sehingga melibatkan aspek perdagangan dan investasi,” kata dia.
Dia berambisi selanjutnya bisa memberikan trigger pada daerah-daerah di Solo Raya sehingga bisa duduk berbareng memikirkan tujuan nan sama dan bisa berkontribusi positif terhadap seluruh wilayah di Solo Raya.
"Setelah itu semua wilayah juga bisa membangun ekosistem untuk mencapai tujuan tersebut, melalui potensi-potensi nan ada di setiap daerah," tuturnya.
Iklan
Menurutnya ketika ekosistem telah terbentuk, bakal memberikan nilai tambah pada suatu area berasas kekayaan sumber daya manusia dan alamnya. Selanjutnya bakal mendorong terciptanya aktivitas ekonomi nan lebih banyak dan memunculkan daya saing nan lebih tinggi.
“Kuncinya adalah kerja sama pentahelix, ialah antara antara pelaku usaha, pemerintah, society, media dan bumi pendidikan alias kampus. Ini bakal menjadi backbone aglomerasi Solo Raya,” kata dia.
Direktur Pengembangan Promosi Kementerian Investasi/BKPM Rakhmat Yulianto menyatakan secara nasional sasaran investasi tahun ini nan senilai Rp 1.650 triliun memang cukup tinggi. Pihaknya berambisi Solo Raya dapat mengambil peranan krusial dalam menyumbang pendekatan investasi secara nasional.
Oleh karena itu, diperlukan kerjasama nan erat dalam mendorong percepatan dan pendekatan prestasi secara nasional. "Rakor hari ini bermaksud bersama-sama mengkonsolidasikan upaya penegakan info tersebut melalui serangkaian koordinasi dan program khususnya nan mengenai dengan aspek perencanaan dan perencanaan aktivitas promo investasi dan penanaman modal," katanya saat memberikan sambutan di aktivitas rakor tersebut.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Solo Gatot Sutanto nan datang mewakili Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan persaingan dalam menarik investasi sangat ketat di tengah perkembangan dunia nan tidak menentu. Hal itu berakibat terjadinya turbulensi ekonomi dan termasuk investasi.
"Ditambah dengan sasaran realisasi investasi nan semakin meningkat ialah kurang lebih sebesar 1650 triliun. Tentunya masing-masing negara bakal protektif dan bersaing untuk menarik investasi ke negaranya. Hal ini juga terjadi di pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten, kota," ungkap dia.
Dalam pencapaian sasaran realisasi investasi tersebut, Gatot mengatakan dibutuhkan strategi promosi nan inovatif, sinergi, serta kerjasama dengan seluruh stakeholder baik pemerintah pusat pemerintah wilayah pengusaha dan masyarakat. Dalam menyikapi itu, dia menyatakan kerja sama wilayah aglomerasi seperti area Solo Raya maupun area lain nan di Jawa Tengah menjadi sangat penting.
“Saya berambisi bahwa ke depan aktivitas ini menjadi sebuah pertemuan upaya nan teragendakan nan dapat melibatkan pemangku kepentingan dengan bumi usaha. Termasuk calon mitra penanammodal untuk mendorong percepatan peningkatan ekonomi kawasan,” katanya.
Pilihan Editor: Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI nan Tak Punya Akses Air Bersih