Terekam CCTV, Pria Berjaket Ojol Culik Anak di Tangsel

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Senin, 09 Sep 2024 11:20 WIB

Seorang anak laki-laki diduga menjadi korban tindakan penculikan oleh seorang laki-laki berjaket ojek online (ojol) di wilayah Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (8/9). Seorang anak laki-laki diduga menjadi korban tindakan penculikan oleh seorang laki-laki berjaket ojek online (ojol) di wilayah Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (8/9). iStockphoto/AHMET YARALI

Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang anak laki-laki diduga menjadi korban aksi penculikan oleh seorang laki-laki berjaket ojek online (ojol) di wilayah Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (8/9).

Peristiwa itu terekam kamera CCTV dan videonya beredar di media sosial. Dalam video nan beredar, terlihat korban sedang dibonceng oleh laki-laki berjaket ojol itu menggunakan sepeda motor.

Dugaan tindakan penculikan itu kemudian dilaporkan oleh orang tua korban ke Polres Tangerang Selatan. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi sukses menemukan korban di musala awal hari tadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban sudah ditemukan dan sudah didampingi berbareng orang tuanya saat ini. Korban ditemukan awal hari tadi, ditemukan di sekitar musala darussalam di Kampung Baru, Serpong Utara," kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang kepada wartawan, Senin (9/9).

Disampaikan Victor, saat ini pihaknya tetap terus melakukan pendalaman. Termasuk, mengejar pelaku penculikan.

"Saat ini Satreskrim dan Polsek Serpong sedang melakukan pendalaman. Kita sementara mengidentifikasi dan bakal melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku," ujarnya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan tindakan penculikan itu terjadi saat korban sedang bermain dengan temannya.

"Kemudian pelaku datang membujuk korban dan temannya untuk mengambil koper di perumahan menggunakan sepeda motor," ucap Ade Ary.

Namun, beberapa waktu kemudian, pelaku lantas menurunkan kawan korban. Alhasil, hanya korban nan ikut berbareng dengan pelaku.

"Alasan hanya korban nan boleh ikut," kata dia.

(dis/gil)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional