Terlibat Kasus Judi Online, Pegawai Komdigi Ternyata Tak Lulus Seleksi

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

CNN Indonesia

Selasa, 05 Nov 2024 17:37 WIB

Sosok AK nan bekerja menutup situs gambling online, rupanya tidak lulus seleksi pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Pegawai Komdigi terlibat kasus situs gambling online. (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati)

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi mengungkap sosok AK dalam kasus dugaan penyalahgunaan kewenangan untuk menutup situs gambling online nan melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) rupanya tak lulus seleksi.

Pada tahun 2023 AK tercatat pernah mengikuti seleksi penerimaan calon tenaga pendukung teknis sistem pemblokiran konten negatif nan berkarakter terbatas di Kementerian Komdigi.

"Dan hasilnya terhadap tersangka AK dinyatakan tidak lulus," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra kepada wartawan, Selasa (5/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski tak lulus, rupanya AK tetap dipekerjakan di Kementerian Komdigi. Bahkan, AK mendapat kewenangan untuk mengatur pemblokiran situs gambling online.

"Faktanya tersangka AK kemudian dipekerjakan dan diberikan kewenangan untuk mengatur pemblokiran website pertaruhan online, dan artinya bahwa tersangka AK betul-betul mempunyai kewenangan untuk pemblokiran website pertaruhan online," ucap Wira.

Disampaikan Wira, saat ini interogator Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya tetap mendalami argumen AK tetap dipekerjakan di Kementerian Komdigi padahal tak lulus dalam proses seleksi.

"Kami tetap melakukan pendalaman secara intensif untuk menjawab kenapa tersangka AK nan tidak lulus seleksi namun tetap dapat bekerja di Kementerian Komunikasi dan Digital, khususnya bekerja sebagai tim pemblokiran website gambling online," tuturnya.

AK merupakan salah satu pengendali 'kantor satelit' berbareng dua tersangka lainnya ialah AJ dan A. 'Kantor satelit' ini berlokasi di sebuah ruko di Grand Galaxy, Kota Bekasi dan telah digeledah polisi pada Jumat (1/11) lalu.

Polisi mengungkapkan 'kantor satelit' ini juga mempekerjakan 12 karyawan. Dari jumlah itu, delapan di antaranya bekerja sebagai operator dan sisanya sebagai admin.

Dalam aksinya, para tenaga kerja ini diberi tugas untuk mengumpulkan daftar situs gambling online. Kemudian, dari daftar nan dikumpulkan itu bakal difilter oleh tersangka AJ menggunakan akun telegram milik AK.

"Agar website nan telah menyetorkan uang, nan mana duit tersebut telah disetor setiap dua minggu sekali, bakal dikeluarkan dari list tersebut," ucap Wira.

"Setelah list website dibersihkan, maka AK bakal mengirim daftar web itu kepada tersangka R untuk dilakukan pemblokiran," imbuhnya.

Polda Metro Jaya telah menetapkan 15 orang tersangka dalam kasus dugaan penyalahgunaan kewenangan untuk menutup situs gambling online nan melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Dari 15 tersangka ini, 11 di antaranya merupakan pegawai Komdigi.

(dis/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional