Terungkap, Pabrik Bakso di Bekasi Blender Jeroan Sapi untuk Bahan Baku

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Kamis, 08 Agu 2024 17:32 WIB

Berdasarkan hasil tes lab, polisi menyatakan pabrik bakso sapi di Bekasi menggunakan kerongkongan dan jeroan sapi nan digabung dan digiling sampai halus. Ilustrasi bakso jeroan sapi nan dijual di Bekasi. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi membeberkan hasil tes laboratorium bakso berbahan baku dari jeroan nan diproduksi sebuah pabrik di Bekasi, Jawa Barat.

Kasubdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Victor Inkiriwang mengatakan tes laboratorium ini dilakukan untuk memastikan kandungan dari bakso tersebut. Apalagi, bakso itu tak mempunyai izin edar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika kita cek di laboratorium, kita periksa saksi, dapat kebenaran bahwa bakso nan dituliskan bakso sapi tapi di dalamnya tidak terdapat kandungan daging sapi segar. Kalau secara laboratoris tidak ada kandungan daging sapi," kata Victor kepada wartawan, Kamis (8/8).

Dari hasil pendalaman, kata Victor, produsen sengaja menggunakan jeroan sapi agar konsumen tetap mendapatkan 'rasa daging' dari bakso tersebut.

"Cara dia mengelabui konsumen biar ada rasa daging sapi, dia dapatkan dari kerongkongan dan jeroan sapi, itu kan istilahnya peralatan nan enggak kepakai, itu digiling lembut dan dicampur biar menimbulkan aroma dan rasa," ujarnya.

Diungkapkan Victor, pabrik bakso itu sudah beraksi sejak tahun 2018. Kata dia, langkah bandel itu dilakukan produsen untuk menekan biaya produksi pembuatan bakso.

"Keuntungan bisa dapat kurang lebih per bulannya itu Rp15 juta," ucap Victor.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya membongkar pabrik bakso tak berizin dan menggunakan bahan baku dari jeroan sapi di Bekasi, Jawa Barat.

"Bahan pokok nan digunakan pelaku bilang daging sapi tapi di laboratorium hanya tepung dan ditambah jeroan dari leher sapi. Diblender dijadikan bahan dasar bakso," kata Wadir Reskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Hendri Umar kepada wartawan, Kamis (8/8).

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan MT (43) sebagai tersangka. MT diketahui merupakan pemilik sekaligus penanggung jawab pabrik tersebut.

(dis/wis)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional