Tiga Opsi Skenario Jika Kotak Kosong Menang di Pilkada 2024

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak tiga opsi bakal dipertimbangkan dalam rapat konsultasi antara Komisi II DPR dengan KPU, Selasa (10/9) esok, untuk membahas kemungkinan wilayah dengan calon tunggal dimenangkan kotak kosong di Pilkada 2024.

Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera mengatakan opsi pertama adalah pilkada ulang dengan kotak kosong melawan pasangan calon, seperti nan ada di sejumlah wilayah saat ini.

"(Opsi kedua), pilkada dipercepat, dua tahun ke depan, dan dibuka pendaftaran baru selama itu dijabat penjabat," kata Mardani dilansir dari Antara, Minggu (8/9).

Sementara opsi ketiga, selama lima tahun wilayah tersebut dijabat oleh penjabat kepala daerah.

"Ketiganya ada kelebihan dan kekurangan," kata Mardani.

KPU dijadwalkan menghadiri rapat dengar pendapat berbareng Komisi II DPR RI untuk membahas kejadian kotak kosong pada Pilkada Serentak 2024 pada Selasa (10/9).

Beberapa waktu lalu, Ketua KPU Mochammad Afifuddin mengusulkan Pilkada ulang dilakukan pada 2025 jika di Pilkada serentak 2024 ini, ada wilayah nan dimenangkan kotak kosong.

Menurutnya, jika Pilkada ulang dilakukan di agenda Pilkada lima tahun mendatang, maka wilayah nan dimenangkan kotak kosong bakal dipimpin oleh Penjabat (Pj) selama lima tahun.

"Logikanya pilkada berikutnya lima tahun, tidak seperti pilkada kemarin nan bergelombang, jika diisi PJ selama lima tahun berganti-gantian terus ya. Tapi ini tentu dari apa nan kami pikirkan dan kami pahami dari regulasi," kata Afif pekan lalu.

Saat ini, KPU mencatat ada 41 wilayah nan hanya mempunyai satu pasangan calon kepala wilayah alias calon tunggal pada Pilkada Serentak 2024 berasas info per Rabu (4/9) pukul 23.59 WIB.

Adapun 41 wilayah itu terdiri atas satu provinsi, 35 kabupaten, dan lima kota. Para calon tunggal itu bakal berhadapan dengan kotak kosong.

(yoa/wis)

[Gambas:Video CNN]