Tito Larang Pj Kepala Daerah Pasang Baliho Dukungan Jelang Pilkada

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melarang para penjabat (Pj.) kepala wilayah memasang iklan nan mengarah pada pencitraan diri untuk meraih support di Pilkada 2024 sekalipun dipasang oleh masyarakat.

Arahan ini dia sampaikan ketika mengumpulkan seluruh penjabat kepala wilayah level gubernur, bupati/wali kota dalam rapat koordinasi support terhadap penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 secara virtual, Kamis (20/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apabila memang mau memasang baliho, Tito menyarankan penjabat kepala wilayah dapat menggunakan kalimat nan sesuai dengan tugas nan diemban.

"Kalau mau pasang iklan bisa pakai kata sukseskan [penanganan] stunting alias program aktivitas Pj. gubernur. Dan jangan ada iklan 'sukseskan alias dukung nama Pj. gubernur ini', walaupun ini misalnya nan pasang masyarakat, tolong diturunkan," kata Tito dalam keterangannya.

Tak hanya itu, Tito juga meminta seluruh penjabat kepala wilayah nan mau mengikuti Pilkada Serentak 2024 kudu mundur sebagai aparatur sipil negara (ASN).

Bahkan, dia meminta para Pj. kepala wilayah nan mau maju Pilkada agar mengusulkan pengunduran diri paling lambat 40 hari sebelum pendaftaran pasangan calon.

Kebijakan ini diatur Mendagri dalam Surat Edaran (SE) pada tanggal 16 Mei 2024 lalu.

"Yang [ingin] ikut running Pilkada saya sudah kirim suratnya tanggal 16 Mei 2024, sebagai mana dijelaskan agar rekan-rekan memberikan info melampirkan [surat pengunduran diri] kepada Mendagri 40 hari sebelum tanggal pendaftaran calon," ujarnya.

Lebih jauh, Tito lantas menawarkan dua opsi sistem Pj. kepala wilayah mengundurkan diri sebagai ASN.

Opsi pertama, Pj. kepala wilayah dapat mengundurkan diri secara terhormat ialah mengusulkan surat pengunduran diri 40 hari sebelum pendaftaran.

Sementara opsi kedua, Tito bakal memberhentikan Pj. kepala wilayah jika tidak mengundurkan diri sampai pemisah waktu nan ditentukan namun tetap mengikuti pilkada.

"Jadi tinggal pilih [ingin] di mata publik positif dan elektabilitas bakal naik lantaran fair, dibandingkan dengan rumor nan keluar si A itu nan calon diberhentikan lantaran dia tidak melapor," jelasnya.

Di sisi lain, Tito menegaskan penjabat kepala wilayah tetap bekerja menjamin roda pemerintahan di wilayah tetap melangkah hingga terpilihnya kepala wilayah hasil Pilkada Serentak 2024.

"Tugas rekan-rekan adalah hanya mengisi kekosongan menjelang lahirnya pemimpin nan dipilih oleh rakyat, nan betul-betul ditentukan oleh rakyat," jelasnya.

(rzr/pmg)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional