TNI AL Mau Riset Sejarah Cilacap Lautan Api, Usul Masuk Kurikulum

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Selasa, 09 Jul 2024 00:10 WIB

TNI AL tengah mengusulkan proposal untuk riset sejarah Cilacap lautan api. Ilustrasi. TNI AL tengah mengusulkan proposal untuk riset sejarah Cilacap lautan api. (Unsplash/Pixabay)

Jakarta, CNN Indonesia --

Dinas Sejarah TNI Angkatan Laut (AL) bakal melakukan riset mengenai sejarah Cilacap lautan api. Sejarah peristiwa itu diusulkan menjadi kurikulum nasional.

Kepala Dinas Sejarah AL Laksamana Pertama Hariyo Poernomo menyatakan Cilacap lautan api terjadi saat agresi militer Belanda pada 1947.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan saat itu Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) mengamankan Cilacap dari Belanda. Namun, lantaran terdesak, pasukan ALRI berbareng masyarakat membakar aset-aset penting.

"Bagaimana kekuatan ALRI dalam mengamankan hantai (pertahanan pantai) di wilayah cilacap mengatasi agresi militer Belanda. Pada saat itu, lantaran kita terdesak, akhirnya ALRI kita bergerak ke kota dan kita bakar berbareng masyarakat aset-aset penting," kata Hariyo di Jakarta Utara, Senin (8/7).

Hariyo mengatakan riset bakal dimulai pada September. Ia mengaku sudah menyampaikan niat riset itu kepada ketua TNI AL.

"Kita sudah buatkan proposal. Terus kita juga pihak-pihak mengenai kita sudah komunikasikan, angan kita September kita sudah bisa bergerak," ujarnya.

Ia menjelaskan jika dalam riset itu didapatkan kebenaran dan info otentik, sejarah peristiwa Cilacap lautan api diusulkan masuk dalam kurikulum nasional.

"Kami dari TNI Angkatan Laut, khususnya Dinas Sejarah Angkatan Laut, kita bakal sampaikan bahwa ini menjadi kurikulum, kurikulum nasional, bukan kurikulum TNI Angkatan Laut, tapi kurikulum nasional. Dari mulai dengan tingkat SD, SMP, SMA, sampai dengan perguruan tinggi," katanya.

Peristiwa lautan api merupakan sejarah nan terjadi di Bandung. Saat itu, terjadi pengosongan dan pembakaran kota Bandung oleh rakyat dan tentara agar tidak dijadikan sebagai markas pasukan sekutu dan Belanda. Peristiwa heroik itu terjadi tanggal 23 Maret 1946.

(yoa/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional