Unggahan Terakhir Faisal Basri di X: Rakyat Dairi Bertekad Melawan Tambang

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Faisal Basri wafat dalam usia 65 tahun pada Kamis awal hari, 5 September 2024, lantaran serangan jantung. Pengajar di Universitas Indonesia ini, selain aktif menyorot kebijakan ekonomi pemerintah, juga terkenal kritis menyuarakan keadilan bagi rakyat kecil.

Salah satunya terlihat dalam unggahan terakhirnya di media sosial X. Akun pribadinya, @FaisalBasri, terakhir mengunggah pada 30 Agustus 2024 tentang masyarakat di Dairi nan sedang merayakan pagelaran durian.

Ia juga mengunggah foto masyarakat membawa durian dan setumpuk durian. Empat unggahannya, ditutup dengan "Rakyat Dairi berkeinginan bulat melawan kehadiran tambang."

Kabupaten Dairi adalah wilayah di Sumatera Utara. Faisal Basri, menurut penuturan seorang wartawan senior di Medan Ahmady Meuraxa, pada 29-30 Agustus 2024 datang ke Dairi.

Dalam unggahan di akun Facebook-nya, Ahmady mengungkapkan pada Sabtu, 31 Agustus 2024, dia berjumpa Faisal Basri di sebuah hotel di Medan.

Menurut Ahmady, Faisal nan siang itu bakal kembali ke Jakarta, terlihat pucat dan melangkah sempoyongan.  “Mata saya agak kabur. Saya malah sempat kehilangan orientasi saat turun dari lift tadi. Saya kira hari sudah malam, tak taunya tetap siang,” kata Faisal seperti ditirukan Ahmady dalam unggahannya.

Iklan

Faisal Basri, seperti dikatakan Ahmady, menceritakan kondisi kesehatannya nan menurun. “Kesehatanku agak menurun sejak dua bulan terakhir ini. Ada nan mengatakan jika saya terkena guna-guna lantaran terlalu sering mengkritik penguasa,” katanya.

Menurut Ahmady, Faisal Basri tiba di Medan pada 29 Agustus 2024 untuk melakukan peninjauan ke wilayah Sidikalang, Kabupaten Dairi. Ada aktivitas tambang nan mau dipantaunya di area itu. Selama tiga tahun terakhir Faisal mengaku lebih aktif bergulat dalam rumor ekonomi dan lingkungan. Perjalanan ke Dairi itu nan sempat dia keluhkan kepada Ahmady.

“Dingin sekali di sana. Sepanjang jalan kaca mobil nan kami tumpangi dibuka. Tida ada AC sama sekali. Sungguh tidak nyaman bagi saya,” ujar Faisal seperti ditulis Ahmady di Facebook.

Sejumlah penduduk Dairi sedang berjuang menolak aktifitas tambang  PT Dairi Prima Mineral (DPM). Menurut laporan portal lingkungan Betahita.id, mereka pada 14 Februari 2024, mengusulkan gugatan kasasi ke Mahkamah Agung setelah Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta menyatakan Persetujuan Lingkungan PT DPM sah pada persidangan 22 November 2023.

Di Dairi, PT DPM akan menambang seng dan timah hitam.

.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis