Update Kebakaran Glodok Plaza: 11 Kantong Jenazah Dibawa ke RS Polri

Sedang Trending 2 jam yang lalu

CNN Indonesia

Rabu, 22 Jan 2025 19:53 WIB

Tim campuran kembali menemukan dua kantong jenazah di letak kebakaran Glodok Plaza, total ada 11 kantong jenazah nan dievakuasi. Tim campuran kembali menemukan dua kantong jenazah di letak kebakaran Glodok Plaza, total ada 11 kantong jenazah nan dievakuasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia --

Tim campuran kembali mengevakuasi dua kantong jenazah di letak kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (22/1) hari ini.

Dengan temuan itu, maka total ada 11 kantong jenazah nan telah dievakuasi dan seluruhnya telah dibawa ke RS Polri Polri untuk proses identifikasi.

"Untuk jumlah nan sudah di pemindahan bertambah dua menjadi 11 kantong jenazah, sedang proses identifikasi di RS Polri Kramatjati," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yohan menerangkan proses pembersihan dan pencarian campuran pada hari ini dimulai sejak pukul 09.00 WIB.

Kata dia, proses dilakukan di lantai tujuh, delapan, dan sembilan oleh pihak Kapolsek, Damkar, Jakarta Barat BPBD serta Pengelola Gedung.

"Pada pukul 16.39 WIB penemuan dua kantong jenazah di lantai delapan dan langsung di bawa ke RS Polri Kramat Jati berbareng tim DVI Polri," ucap Yohan.

Sebelumnya kebakaran di Glodok Plaza terjadi pada Rabu (15/1) malam. Api membakar sejumlah lantai di Glodok Plaza dan baru dapat dipadamkan Jumat (17/1).

Adapun titik awal api diduga berasal dari lantai 7 dan 8 Glodok Plaza. Pemprov DKI Jakarta mengaku bakal melakukan pertimbangan standar keselamatan Gedung Glodok Plaza menyusul kejadian kebakaran tersebut.

RS Polri Kramat Jati memperkirakan proses identifikasi jenazah korban kebakaran Glodok Plaza memerlukan waktu kurang lebih dua minggu.

Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Polri Kombes Ahmad Fauzi mengatakan lama waktu identifikasi dikarenakan kondisi jenazah sudah susah dikenali dan tidak bisa lagi diperiksa melalui sidik jari.

"Kita upayakan kemarin awalnya sidik jari dan ada sidik jari nan tidak bisa, kita coba giginya, kemudian DNA kita ambil," ujarnya kepada wartawan dikutip Minggu (19/1).

"Pengalaman kami itu satu sampai dua minggu. Itu jika lancar, mudah-mudahan lancar. Namun jika ada kendala, kita ulang lagi sampai kelak hasilnya, keluar alias tidak," imbuhnya.

(dis/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional