TEMPO.CO, Jakarta - Utang jatuh tempo pemerintah nan kudu ditanggung di era Prabowo Subianto pada 2025 hingga 2027 mencapai Rp 800,33 triliun. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Suminto, mengatakan salah satu solusi pembayaran untuk utang jatuh tempo adalah dengan melakukan refinancing Surat Berharga Negara alias SBN.
Refinancing adalah pelunasan dengan mengusulkan pinjaman baru. Suminto mengatakan tingginya utang jatuh tempo di 2025 dan tahun-tahun berikutnya antara lain disumbang oleh SBN dalam rangka membiayai pandemi Covid 19. Strategi refinancing dilakukan dengan penempatan kembali alias re-invesment SBN nan diterbitkan pemerintah.
Ia mengatakan dalam konteks ini persepsi market terhadap keahlian perekonomian krusial untuk memberikan kepercayaan terhadap penanammodal untuk investasi kembali. “Sehingga refinancing risk dapat terjaga,” ujarnya kepada Tempo, Kamis 20 Juni 2024.
Suminto mengatakan dalam pengelolaan instrumen pembiayaan, pemerintah senantiasa melakukan pengelolaan utang secara jeli dan terukur dengan menjaga beragam parameter akibat pada pemisah nan aman.
Pemerintah dengan otoritas terkait, khususnya OJK dan BI juga terus melakukan upaya pendalaman pasar finansial sehingga daya serap pasar terhadap SBN semakin meningkat. “Hal ini antara lain dilakukan melalui literasi dan inklusi keuangan,” ujarnya.
Iklan
Selain itu, Kementerian Keuangan mencatat penanammodal perseorangan dalam pasar SBN tumbuh signifikan. Menurut Suminto perihal ini ditunjukkan oleh publikasi SBN ritel nan terus membesar dengan jumlah penanammodal nan semakin meningkat. Pada 2023 pemerintah menerbitkan SBN ritel dengan nilai total Rp 147 triliun. “Pada tahun ini kami perkirakan dapat diterbitkan SBN ritel hingga Rp160 triliun,” ujarnya.
Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo juga turut mengomentari utang jatuh tempo pemerintah. Ia mengatakan pembayaran utang jatuh tempo tentu membikin beban APBN semakin berat.
Meski begitu, Drajad menjamin tim ekonomi Presiden Prabowo nantinya bakal sangat disiplin mengelola utang. Program-program Prabowo bakal dilakukan secara bertahap, baik waktu maupun cakupannya. "Pemerintahan pak Prabowo bakal sangat disiplin mengelola fiskal,"ujarnya.
Pilihan Editor: Kronologi Indofarma Terlilit Utang Pinjol, Pinjam Sampai Rp 69,7 Miliar