CNN Indonesia
Kamis, 02 Mei 2024 20:11 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) meyakini kasus penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah nan tidak tepat sasaran, bukan hanya terjadi di Universitas Diponegoro (Undip).
Di media sosial sebelumnya viral mahasiswi Undip penerima program danasiwa KIP Kuliah, diduga bergaya hidup mewah.
"Saya percaya enggak hanya terjadi di satu dua orang, tapi secara nasional," kata Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji di Jakarta Pusat, Kamis (2/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menilai penerima KIP Kuliah tidak tepat sasaran lantaran proses nan tak transparan. Mulai dari pendaftaran, verifikasi hingga pengumuman.
"Verifikasi info apakah nan sudah mendaftar ini layak sebagai penerima manfaat, alias hanya akal-akalan, titipan dan sebagainya," ujarnya.
Ia meminta dilakukan audit di program support KIP Kuliah itu. Ubaid menyarankan audit tidak hanya dilakukan pihak kampus.
"Jangan jeruk makan jeruk, jangan kampus audit sendiri, kudu melibatkan mahasiswa, ada BEM, mereka dilibatkan. Masyarakat sekitar kampus perlu dilibatkan, sehingga info nan dipublikasi alias diumumkan oleh kampus, itu betul-betul diverifikasi dan qualified," ujarnya.
KIP Kuliah merupakan support biaya pendidikan dari pemerintah bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) alias sederajat nan mempunyai potensi akademik baik tetapi mempunyai keterbatasan ekonomi.
Sebelumnya, seorang mahasiswi penerima KIPK memamerkan barang-barang nan dinilai cukup mewah bagi seseorang nan termasuk ke dalam golongan penerima danasiwa tersebut viral di media sosial X.
Mahasiswa berjulukan Cantika Mutiara Johani itu meminta maaf dan mengundurkan diri sebagai penerima danasiwa KIP-K dengan argumen dirinya sudah bisa bayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan menghidupi dirinya sendiri.
(yoa/pmg)
[Gambas:Video CNN]