Surabaya, CNN Indonesia --
Keributan di salah satu sekolah di Surabaya, Jawa Timur, viral di media sosial. Peristiwa itu disebut terjadi di SMA Kristen (SMAK) Gloria 2 Surabaya.
Polemik itu berasal ketika video seorang laki-laki membentak-bentak salah seorang siswa. Dia apalagi menyuruh anak itu bersujud dan menggonggong. Salah seorang sekuriti di SMAK Gloria 2, Kaslan mengatakan, peristiwa itu terjadi Senin (21/10) sore, saat para siswa pulang sekolah.
"Kejadiannya jam 16.00 WIB setelah pulang sekolah," kata Kaslan, Selasa (12/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, seorang laki-laki itu bernisial IV tiba di SMA Kristen Gloria 2 berbareng sekelompok beberapa orang sewaan. Mereka mencari keberadaan seorang siswa berinisial EN. IV disebut tidak terima anaknya ialah AL nan berguru di SMA Cita Hati Surabaya diejek EN, saat bertanding basket di sebuah mal di Surabaya.
"Saling ejek di lapangan kemudian di [berlanjut] media sosial," ucapnya.
Saat itu, IV meminta EN untuk meminta maaf, dengan memaksa bersujud hingga mengonggong. Sejumlah guru, sekuriti apalagi bhabinkamtibmas setempat berupaya menengahi. Keributan itu lampau memicu orang berkumpul.
Atas keributan itu, SMA Kristen Gloria 2, melalui salah seorang pembimbing kemudian membawa peristiwa itu ke jalur norma Kamis (28/10). Laporan itu diterima sebagaian kejuaraan masyarakat bernomor LPM/1121/X/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA.
Kuasa Hukum SMAK Gloria 2 Sudiman Sidabuke mengatakan, IV diadukan atas dugaan perbuatan tidak menyenangkan dan pemaksaan kehendak dengan pasal 335 KUHP. Selain IV diadukan lantaran memasuki sekolah tanpa izin dan melontarkan bunyi keras dengan nada mengancam. Dia juga mengambil ID Card pembimbing hingga menunjuk-nunjuk penuh amarah.
Langkah norma ini diambil SMAK Gloria 2 agar menciptakan keamanan dan perlindungan bagi siswa-siswi serta tenaga pendidik.
Berselang dua pekan, Jumat (8/11), pihak sekolah berjumpa dan sekelompok orang nan mendatangi SMAK Gloria 2, ialah Nouke CS. Dalam pertemuan itu kedua pihak memutuskan untuk saling mengampuni dan berdamai. Namun proses norma terharap IV tetap berlanjut.
Sudiman mengatakan, pihaknya sudah berbaikan dengan Nouke CS nan disebut sebagai golongan nan disewa IV. Akan tetapi proses pengaduan IV tetap berlanjut.
"Kita serahkan kepada pihak kepolisian dan tetap melaporkan persoalan nan kedua," kata Sudiman.
Sementara itu, penasihat norma Nouke CS, Richard Handiwiyanto, mengatakan keributan pada Jumat (21/10) lampau di depan SMAK Gloria 2 Surabaya di luar kendali kliennya. Nouke tak menyangka IV sampai menyuruh seorang siswa untuk bertimpuh dan menggonggong. Nouke dan rekan-rekannya juga tak ada maksud mengintimidasi pihak manapun.
"Tindakan seorang orangtua menyuruh orang lain untuk meminta maaf dengan langkah bertimpuh dan menggonggong, bukanlah perihal nan dapat dibenarkan," ucapnya.
(frd/DAL)
[Gambas:Video CNN]