TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan belum mendapat info mengenai skema student loan alias duit pinjaman siswa. Sejauh ini juga tidak ada proposal student loan nan diajukan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim. “Jadi saya belum bisa komentar balik,” kata bendaharawan negara ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 22 Mei 2024, usai acara.
Skema student loan ini disinggung dalam rapat DPR dengan Kemendikbud Ristek pada Selasa, 21 Mei 2024. Rapat ini membahas Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Uang Kuliah Tunggal (UKT), dan kebijakan pengelolaan anggaran pendidikan bagi perguruan tinggi negeri badan norma (PTN-BH), PTN Badan Layanan Umum (BLU), dan PTN satuan kerja (Satker).
Komisi X DPR menyinggung rencana penerapan student loan ini untuk mengatasi biaya UKT mahasiswa nan tinggi. Wakil Ketua Komisi X DPR, Dede Yusuf Macan, mengatakan student loan kudu dibangun dalam konsep pinjaman melalui bank pelat merah.
“Kita bilang jangan Pinjol dong, tapi Himbara bikin sebuah konsep student loan," kata Dede Yusuf.
Dalam pernyataannya, Nadiem mengatakan student loan tetap dibahas secara internal. Dan Itu tetap perlu pembahasan cukup panjang dengan Kementerian Keuangan. “Belum ada perincian nan cukup rinci untuk bisa diumumkan,” kata Nadiem.
Iklan
Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat melempar wacana student loan nan dimungkinkan melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sebagai pinjaman ke mahasiswa untuk berkuliah. seperti model Amerika Serikat. Hal tersebut dia sampaikan untuk menanggapi gempar mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) nan bayar duit kuliah menggunakan pinjaman online.
"LPDP kelak bakal merumuskan gimana keterjangkauan pinjaman itu sehingga tidak memberatkan student tapi tetap mencegah terjadinya moral hazard dan tetep memberikan afirmasi terutama pada golongan tidak mampu," kata Sri Mulyani dalam konvensi pers KSSK di instansi Kemenkeu, Jakarta, Selasa, 30 Januari 2024.
Pilihan Editor: Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah nan Disorot Masyarakat