Walkot Sambut Kehadiran Petasol, Pengganti Bio Solar di Semarang

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan menyambut penemuan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) berupa Petasol. ialah bahan bakar minyak (BBM) setara bio solar nan berasal dari sampah plastik.

Apresiasi itu disampaikan pada aktivitas perilisan hasil penelitian BRIN di Balai Kota Semarang, beberapa waktu lalu. Petasol diolah menggunakan teknologi Faspol 5.0, nan merupakan penemuan mesin fast pyrolosis sebagai bentuk kerja sama BRIN dengan Bank Sampah Banjarnegara.

Mbak Ita, panggilan Hevearita, mengatakan bahwa Petasol nan berfaedah untuk mengurangi sampah plastik bakal dimanfaatkan di sektor pertanian, serta sebagai bahan bakar kapal-kapal nelayan di Semarang. Kehadiran Petasol itupun sejalan dengan keinginannya mewujudkan Semarang bebas sampah melalui bank sampah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu BBM-nya bisa langsung dimanfaatkan petani untuk traktor, mesin pemotong rumput. Minimal bisa mengurangi biaya, sehingga masyarakat khususnya petani dan nelayan bisa sejahtera," kata Mbak Ita.

Ke depannya, Mbak Ita mendorong agar masyarakat memilah dan memilih sampah di rumah masing-masing. Jika sampah basah bisa dimanfaatkan untuk pupuk organik maupun eco enzym, maka sampah plastik dapat diolah jadi Petasol.

Peneliti Ahli Utama BRIN Organisasi Energi dan Manufaktur, Tri Martini Patria menyatakan, Petasol dapat diterapkan di Semarang nan mempunyai wilayah pesisir dan pegunungan, nan membikin siklus sampah berputar sigap dari pegunungan ke sungai, lampau ke laut.

Tri menjelaskan, sampah-sampah plastik itu diolah dengan sistem pembakaran nan minim emisi. Pengolahan Petasol itu mempunyai pengelompokkan berupa sampah plastik residu nan biasanya terbawa aliran air, sungai, sentra produksi padi seperti balut plastik kresek alias plastik sachet.

"Ini nan mau sekali Pemerintah Kota Semarang atasi dan fokuskan, ialah untuk mengubah limbah menjadi daya berupa bahan bakar minyak," kata Tri.

Sebelumnya, BRIN telah melakukan riset di wilayah Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu. Tri mengungkapkan, di pinggir pantai itu ada banyak sampah plastik nan kemudian diolah jadi Petasol.

"Mudah mudahan bisa direplikasi, utamanya penggunaan bahan bakar untuk mesin diesel. Seperti petani menggerakkan hand traktor, menggerakkan combine hardvester, menggerakan mesin pemotong rumput nan memerlukan bahan bakar setara solar," kata Tri.

Dengan mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar setara solar, petani dan nelayan dipastikan bakal mendapat manfaat.

"Seperti kata Bu Wali Kota. Tidak perlu menyediakan barcode untuk beli solar di SPBU, tapi bisa memanfaatkan apa nan ada di sekitarnya. Ini konsep ekonomi circular nan kita ciptakan," ujar Tri.

Inisiator Bank Sampah Banjarnegara, Budi Trisno Aji menambahkan bahwa dari pengolahan 50 kg sampah plastik jadi 50 liter BBM Petasol, sekarang Bank Sampah Banjarnegara sudah bisa menghasilkan 400 luter Petasol dari 400 kg sampah per hari.

Saat ini, teknologi Faspol 5.0 telah digunakan di bank sampah di Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

"Petasol nan kita hasilkan dari sampah plastik itu digunakan masyarakat sekitar, petani untuk gilingan padi, traktor dan nan lain itu lewat organisasi bank sampah," kata Budi.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional