TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Investasi Yuliot Tanjung menyatakan ada lebih dari 400 letter of intent (LOI) alias surat minat investasi untuk proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia berupaya memastikan para calon penanammodal tersebut terfasilitasi dengan baik.
"Itu nan kami koordinasikan, diupayakan untuk bisa eksekusi segera," kata Yuliot kepada wartawan usai pelantikan di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 18 Juli 2024.
Di sisi lain, Yuliot juga mengatakan, saat ini pemerintah tetap memprioritaskan pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan alias KIPP. Kawasan tersebut merupakan area pembangunan nan dibiayai anggaran pendapatan dan shopping negara namalain APBN. "Setelah KIPP siap, kami bakal mendorong investasi lebih tersebar lagi sesuai klaster nan ada," katanya.
Investasi, terutama dari penanammodal asing, untuk pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur hingga saat ini tetap dipertanyakan. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia pernah mengakui belum ada penanaman modal asing (PMA) nan masuk IKN lantaran pembangunan tahap pertama belum rampung.
Namun, dia menyatakan penanammodal asing sudah berkomunikasi dan mempertanyakan kapan bisa memulai menanam modal di IKN. “Tapi, kami katakan bahwa setelah 17 Agustus, baru kita lihat,” kata Bahlil saat rapat berbareng Komisi VI DPR RI, Selasa, 11 Juni 2024. Dalam rapat itu, Bahlil dicecar sejumlah pertanyaan oleh personil Komisi VI ihwal kepastian investasi untuk IKN.
Belum adanya kepastian investasi asing untuk IKN apalagi tetap terjadi usai Presiden Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Uni Emirat Arab pada Rabu, 17 Juli 2024. Meski pertemuan itu menghasilkan sejumlah kesepakatan kerja sama bilateral antara pemerintah maupun antar pelaku bisnis, belum ada kepastian gelontoran biaya untuk ibu kota baru.
Padahal sebelumnya, Jokowi mengatakan perusahaan dari Uni Emirat Arab, Emaar Properties, sudah berkomitmen menanam modal di IKN. Ia mengatakan perihal ini ketika melaksanakan groundbreaking tahap 6 proyek. Namun saat itu, dia tidak membeberkan nilai investasi nan dimaksud.
"Saya enggak mau sebut lantaran belum tanda tangan, tapi gede banget (investasinya)," kata Jokowi dalam pidato saat melaksanakan groundbreaking Astra Biz Center dan Nusantara Botanical Garden, di IKN, Selasa, 4 Juni 2024. "Insya Allah kelak (tanda tangan) di bulan Juli di Abu Dhabi alias Dubai."
Ekonom dari UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, mengatakan pemerintah lebih baik memberi bukti daripada menyampaikan wacana-wacana investasi. Sebab jika rupanya investasi nan digembor-gemborkan tidak terealisasi, ada akibat nan bakal ditanggung. "Kepercayaan penanammodal lain bisa turun. Proyek bisa terlambat dan beri akibat negatif bagi wilayah tersebut," katanya kepada Tempo, Rabu, 18 Juli 2024.
RIRI RAHAYU | DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Bawa Pulang 8 MoU, Jokowi Belum Kantongi Investasi IKN dari UEA