CNN Indonesia
Selasa, 05 Nov 2024 13:19 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Muhammad Syafi'i mengaku sedang mengusulkan agar pelibatan personel TNI bisa separuh lebih dari kuota petugas haji untuk melayani jemaah haji Indonesia pada tahun-tahun mendatang.
Dia mengatakan usulan itu paling dekat diajukan untuk diterapkan pada tahun perjalanan haji 2025.
"Nantinya Kementerian Agama mengusulkan kuota 50 hingga 60 persen personel TNI menjadi petugas haji. Sedangkan sisanya bisa diisi oleh perwakilan dari organisasi masyarakat dan lainnya," kata Syafi'i dalam keterangannya di laman resmi Ditjen Haji Kemenag.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun unsur TNI nan bakal dilibatkan adalah prajurit dengan pangkat di bawah kapten.
"Untuk TNI tentu pangkatnya nan di bawah kapten," imbuh politikus Gerindra itu.
Syafi'i menekankan pelibatan unsur TNI sebagai petugas haji baru sebatas usulan. Perlu ada tinjauan alias kajian mendalam dari beragam pihak terkait.
"Dalam rangka peningkatan pelayanan, petugas haji kudu dikombinasi dengan TNI. Wacana pelibatan unsur TNI, semata-mata untuk meningkatkan pelayanan ibadah haji. Karena tetap ditemukan petugas nan tidak disiplin alias optimal dalam melayani jemaah," ungkap Syafi'i dalam keterangannya di laman resmi Ditjen Haji Kemenag.
Syafi'i berambisi usulan ini dapat memperbaiki jasa terhadap jemaah haji asal Indonesia agar semakin baik. Sehingga tidak ada keluhan-keluhan nan disampaikan jemaah usai menunaikan haji.
Petugas haji merupakan tim nan direkrut oleh Kementerian Agama untuk membantu dan melayani jemaah haji selama penyelenggaraan musim ibadah haji.
Dilansir dari laman Kemenag, ada dua susunan nan bakal dibuka pada seleksi PPIH 1446 H alias petugas haji 2025.
Pertama, PPIH Kloter (kelompok terbang), ialah petugas nan menyertai jemaah haji dari keberangkatan ke Tanah Suci hingga pulang kembali ke Tanah Air. Formasi ini terdiri atas ketua kloter dan pembimbing ibadah kloter.
Kedua, PPIH Arab Saudi, ialah petugas nan bakal memberikan pelayanan kepada jemaah haji selama berada di Tanah Suci. Formasi ini terdiri atas petugas jasa akomodasi, konsumsi, transportasi, pengarahan ibadah, dan Siskohat.
Kementerian Agama, lanjut Syafi'i, tidak berdiri sendiri dalam penyelenggaraan haji. Ia mengapresiasi kerja keras dan kerja sama nan terus terjalin baik dengan BPKH maupun dengan pemangku kepentingan mengenai lainnya.
"Saya mau efektif ke depannya. Tahun ini penyelenggaraan haji tetap di bawah Kementerian Agama walaupun operatornya sudah mulai didelegasikan perlahan ke Badan Penyelenggara Haji," kata dia.
(rzr/kid)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.