Wamenkes: Ada 300 Laporan Kasus Bullying Dokter di Universitas RI

Sedang Trending 4 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Selasa, 03 Sep 2024 17:42 WIB

Ada sekitar 300 temuan kasus dugaan perundungan alias bullying di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran di Indonesia. Ilustrasi kasus bullying di kedokteran PPDS kampus RI. (iStockphoto)

Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyebut sudah ada sekitar 300 temuan kasus dugaan perundungan alias bullying di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran sejumlah Universitas di Indonesia.

Dante mengatakan temuan itu didapatkan dari sekitar 1.000 kasus nan dilaporkan ke Kemenkes. Namun setelah diverifikasi, tidak semuanya dikategorikan perundungan, hanya 30 persen nan diduga kuat terjadi praktik bullying.

"Sudah ada 300 kasus kira-kira perundungan," kata Dante di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dante mengatakan kasus dugaan perundungan itu kudu segera diinvestigasi seluruhnya. Sebab menurutnya tidak boleh lagi ada praktik perundungan di bumi pendidikan kedokteran. Dante mengingatkan master merupakan pekerjaan nan mulia sehingga tahapan dan proses menjadi master kudu dimulai dengan hati nan bersih.

"Nah, hati nan mulia itulah kita mau coba didik di kalangan mahasiswa PPDS agar tidak ada senoritas, junioritas, perundungan dan tidak ada perundungan," ujarnya.

Belakangan, kasus perundungan di bumi pendidikan kedokteran menjadi atensi publik menyusul kasus kematian mahasiswi PPDS Anestesi Undip master Aulia Risma Lestari nan diduga bunuh diri akibat dirundung senior.

Kemenkes pun mengungkapkan sejumlah temuan dari hasil investigasi internal, seperti master Aulia nan disebut menjadi korban pemalakan Rp20-40 juta oleh senior. Namun Undip belakangan membantah terjadi perundungan di lingkungan pendidikan mereka.

Terpisah, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto mengatakan hasil investigasi dari Kemenkes telah diterima oleh penyidik. Artanto mengatakan nantinya temuan investigasi itu bakal digunakan oleh interogator Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jateng untuk mendalami dugaan perundungan nan dialami master Aulia.

Sementara itu berasas hasil visum, tim interogator Polrestabes Semarang menduga kuat kematian Aulia Risma mengenai dengan obat suntikan nan dimasukkan korban ke tubuhnya sendiri. Sedangkan dari hasil olah TKP, didapati sisa cairan obat melemaskan otot di perangkat suntik serta kitab harian korban nan berisi korban menderita penyakit punggung alias saraf kejepit.

(khr/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional