TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menceritakan masa lalunya sebagai anak petani. Dia bercerita pernah merasakan kesulitan mendapatkan pupuk. Dia mengatakan ketika itu saat pupuk tidak ada, para petani merasakan antara hidup dan mati.
"Saya anak petani dan merasakan sekali ketika bibit tidak ada, pupuk tidak cukup dan datang tidak tepat waktu. Itu bedanya seperti langit dan bumi. Seperti antara hidup dan mati," kata Sudaryono saat aktivitas serah terima kedudukan di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Jumat. 19 Juni 2024.
Politikus Partai Gerindra itu berkomitmen bakal memperbaiki sistem pertanian ketika menjabat. Meski bakal berhujung pada Oktober mendatang, Sudaryono meyakini pengalaman nan dia miliki bisa membentuk mensukseskan program Kementerian Pertanian.
"Mantra kedaulatan pangan ini selalu kita gaungkan nan barangkali selalu kita dengungkan tapi tidak menjadi suatu perihal nan serius dilakukan," ujarnya.
Di hadapan Menteri Andi Amran Sulaiman dan pejabat eselon I Kementan, Sudayono juga meminta agar pegawai di lembaga tersebut serius mengurusi masalah pertanian. "Karena ini menyangkut hidup orang banyak, jutaan rakyat kita. Jadi ini mengabdi sebagai pegawai kudu memberikan perihal spesial untuk kemajuan pertanian," katanya.
Iklan
Di hari pertama menjabat sebagai Wamentan, Sudaryono bakal menggelar pertemuan dengan sejumlah pejabat kementerian untuk memperlancar di masa transisi. Dia mengaku siap berkontribusi untuk menyukseskan program nan telah ada. "Hari pertama ini kita bakal pelajari dulu apa tugas dan kerja nan bakal dilakukan dalam waktu ke depan," katanya.
Presiden Joko Widodo melantik Sudaryono dilantik sebagai Wakil Menteri Pertanian di Istana Negara, pada Kamis, 18 Juli 2024. Bekas ajudan Prabowo Subianto itu menggantikan Harvick Hasnul Qolbi hingga sisa masa kedudukan nan berhujung pada Oktober mendatang.
Pilihan Editor: Wamentan Sudaryono soal Food Estate: Itu Salah Satu, Bukan Satu-satunya..