Warga Diusir dari Kampung Susun Bayam, Jakpro Sebut Pengamanan Aset

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Jakarta Propertindo (Jakpro) buka bunyi soal pengusiran warga Kampung Susun Bayam di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara oleh ratusan personel Satpam, Selasa (21/5).

"Jakpro mengambil sikap tegas atas pengamanan aset perusahaan sebagai langkah mitigasi akibat nan dapat berakibat kepada tata kelola perusahaan," kata Direktur Utama PT Jakpro Iwan Takwin dalam keterangannya.

Iwan menjelaskan pihaknya mendapatkan penugasan untuk membangun dan mengelola Kawasan Olahraga Terpadu Jakarta International Stadium (JIS) dari Pemprov DKI Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam proses itu, lanjut dia, Jakpro memperhatikan para penduduk terdampak proyek tersebut nan tinggal di Kampung Bayam.

Ia menyatakan Jakpro selalu mengedepankan asas kemanusiaan dan musyawarah serta mendorong partisipasi masyarakat melalui program Resettlement Action Plan (RAP) nan dimulai pada akhir 2019 hingga pertengahan 2021.

Jakpro saat itu rutin melakukan sosialisasi kepada penduduk Kampung Bayam. Selain itu, Jakpro juga menjalin komunikasi dengan perangkat kewilayahan atas isu-isu nan terjadi di lapangan melalui pendekatan humanis, inklusif dan edukatif.

Iwan mengatakan penduduk Kampung Susun Bayam nan mendapatkan kompensasi atas pembongkaran kediaman telah sepakat untuk membongkar secara berdikari gedung nan dimilikinya.

Hal itu sesuai dengan Berita Acara Serah Terima (BAST) nan disepakati Jakpro dan Warga Kampung Susun Bayam.

"Di mana penduduk sepakat untuk mengosongkan area eksisting dalam jangka waktu 30 hari. Mayoritas penduduk menyatakan bahwa RAP lebih humanis dan sangat membantu penduduk di tengah pandemi Covid-19 nan melanda ibukota ketika itu," ujar Iwan.

Jakpro mengucurkan biaya sebesar Rp13,9 miliar untuk diberikan kepada 642 KK penduduk Kampung Susun Bayam sebagai corak realisasi program RAP.

Nominal nan diterima penduduk tercatat bervariasi mulai dari Rp6 juta hingga Rp110 juta. Program RAP juga dilakukan berangkat dari hasil musyawarah secara berkepanjangan dengan kelompok-kelompok penduduk eks Kampung Susun Bayam.

Selain itu, kata Iwan, melalui program RAP Kelompok Paguyuban Warga Kelompok Tani Kampung Bayam Madani juga sudah mendapat tukar untung. Tercatat 422 KK mendapat tukar untung sebesar Rp1,17 miliar.

Warga nan telah mendapatkan tukar untung juga sudah menandatangani perjanjian alias buletin aktivitas serah terima nan berisi kesepakatan jangka waktu relokasi berdikari selama 30 hari sejak kompensasi dibayarkan.

Ia menambahkan, dalam perjalanan mendampingi penduduk Kampung Susun Bayam, Jakpro membantu menginisiasi berdirinya Koperasi Kampung Bayam Maju Bersama agar penduduk dapat merasakan kebersamaan dan kebermanfaatan dari upaya gotong royong nan tercipta dari pengelolaan kantin pekerja saat pembangunan proyek JIS berlangsung.

Setelah program RAP rampung di tahun 2021, pembangunan Hunian Pekerja Pendukung Operasional (HPPO) baru dilangsungkan.

Pembangunan area ini sendiri dimaksudkan sebagai corak keberlanjutan dengan tetap memperhatikan kehijauan lingkungan dan pelibatan masyarakat DKI Jakarta, khususnya dalam aktivitas pengelolaan operasional JIS.

Pada akhir November 2023, terdapat 19 KK penduduk eks Kampung Susun Bayam nan menempati HPPO secara paksa dan melanggar beberapa ketentuan perundang-undangan nan berlaku.

"Atas kejadian tersebut, Jakpro melaporkan oknum penduduk ke pihak nan berkuasa sehingga proses norma sesuai dengan prosedurnya," ucap Iwan.

"Sebagai entitas upaya profesional, sangat krusial bagi Jakpro untuk senantiasa mengedepankan praktik Good Corporate Governance demi kelangsungan upaya nan sehat dan berkelanjutan," imbuhnya.

Jakpro berambisi seluruh pihak bersama-sama menjaga simbol penataan area berkepanjangan nan kehadirannya dapat memberi stimulus pertumbuhan kesejahteraan dan ekonomi baru bagi wilayah Jakarta utara.

Anggota Indonesia Resilience (IRES) sekaligus pendamping penduduk Kampung Susun Bayam, Fifi mengatakan ratusan orang utusan Jakpro menggeruduk penduduk Kampung Susun Bayam secara tiba-tiba pada Selasa ini, sekitar pukul 10.30 WIB.

"Bukan lagi diintimidasi oleh segelintir orang, namun hari ini penduduk dipaksa keluar meninggalkan rumahnya sendiri, Jakpro bak kolonialis nan mengusir penduduk sipil dengan kuasa nan dia miliki," ujarnya.

(lna/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional