Warga Rempang Tak Bisa Maafkan Jokowi: Kami Belum Merdeka

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Tanjungpinang, CNN Indonesia --

Warga Pulau Rempang tak bisa mengampuni Presiden Joko Widodo. Hal ini menanggapi pidato kenegaraan Jokowi pada Sidang Tahunan MPR, Jumat (16/8).

Jokowi menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan selama menjabat sebagai Presiden RI. Menurutnya, dia telah berupaya memberikan nan terbaik, meskipun tak bisa menyenangkan semua pihak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Kelurahan Sembulang Kecamatan Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau, menilai permintaan maaf Jokowi tidak cukup meski beribu kali disampaikan.

Mereka menganggap Jokowi telah membikin penduduk Rempang menderita. Keluarga mereka terpecah belah, kampung mereka digusur akibat Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City.

"Maaf enggak cukup, dia dan kroninya kudu hancur seperti hati kami nan hancur, family kami nan terpecah belah, kampung kami nan mereka serang dan segala corak intimidasi. Beribu kata maaf tak bakal cukup," kata Marsita, penduduk Kampung Sembulang Pasir Merah kepada CNNIndonesia.com, Jumat.

Dia mengatakan penduduk Rempang belum merasakan kemerdekaan pada HUT ke-79 Republik Indonesia. Sebab menurutnya, kampung mereka dijajah dan dirampas oleh pemerintah demi PSN Rempang Eco City.

Dia mengatakan di saat Jokowi dan para menterinya merayakan Hari Kemerdekaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), sementara itu penduduk Pulau Rempang tetap berjuang mempertahankan kampung leluhur dari kaki-tangan Proyek Rempang Eco City.

"Kami belum merdeka, mereka suka ria di Ibu Kota Nusantara (IKN), penduduk berjuang untuk kampung halaman," ujarnya.

Warga Rempang lainnya, Nia juga beranggapan serupa. Permintaan maaf Jokowi tidak bisa diterima. Dia menilai Jokowi kandas memimpin negara. Nia pun tak bisa percaya dengan semua nan diucapkan Jokowi, termasuk janjinya.

Menurutnya, penduduk Rempang teraniaya dengan proyek Rempang Eco City. Pemerintah tak memikirkan penduduk setempat nan tinggal secara turun-temurun selama bertahun-tahun sebelum PSN ada.

Dia menyarankan agar Jokowi segera bertaubat lantaran selama memipin negara banyak rakyat nan tersakiti.

"Dari dulu Jokowi itu sudah kandas dalam memimpin negara. Semua nan diucapkan Jokowi itu tak ada nan betul termasuk janjinya, semua itu bohong dan saya pribadi tak bakal pernah mengampuni Jokowi sampai kapan pun termasuk cawe-cawe alias antek-antek dia," kata Nia dengan nada jengkel saat dihubungi pada Jumat petang.

Baik Marsita maupun Nia mengaku tak antusias merayakan Hari Kemerdekaan RI pada tahun ini. Mereka menilai untuk apa merayakan HUT RI sementara tanahnya sendiri dirampas oleh pemerintah demi PSN Rempang Eco City.

Warga Rempang apalagi hendak memasang bendera separuh tiang pada 17 Agustus 2024, namun niat itu diurungkan demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Pada pidatonya nan terakhir kali sebagai Presiden di Sidang Tahunan MPR RI, Jokowi beberapa kali menyampaikan permintaan maaf.

"Saya dan Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma'ruf Amin minta maaf. Mohon maaf untuk setiap hati nan mungkin kecewa, untuk setiap angan nan mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita nan mungkin belum bisa tergapai. Sekali lagi, kami minta maaf," kata Jokowi di Sidang Tahunan MPR di Jakarta, Jumat (16/8).

Jokowi mengatakan tugas menjadi presiden dan wakil presiden berat. Dia sudah menyadari perihal itu sejak hari pertama mengemban kedudukan ini. Meski begitu, dia tak menyerah. Jokowi sadar dia tak sendirian menghadapi beragam tantangan. Dia percaya ada rakyat nan selalu mendukung dan mendoakan.

"Senyum, sapa, dan angan Bapak, Ibu, dan saudara-saudara se-Bangsa se-Tanah Air adalah sumber kekuatan saya," ujarnya.

(arp/pmg)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional