Waskita Karya Dapat Keringanan Bunga Utang dari Perbankan

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - PT Waskita Karya memperoleh keringanan kembang dari 21 bank untuk pembayaran utang senilai Rp 26,3 triliun. Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, mengatakan pinjaman perbankan itu direstrukturisasi 100 persen. Hal ini setelah ditandatanganinya Perubahan Master Restructuring Agreement & Pokok Perubahan Terms KMK Penjaminan (KMKP) PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan kreditur bank di Menara Danareksa Jakarta, Jumat, 6 September 2024.

"Total Rp 26,3 triliun sudah kami tandatangani hari ini," kata Hanugroho.

Selain itu, Hanugroho mengatakan, ada empat surat utang alias obligasi nan juga dalam proses restrukturisasi. Dari empat seri, tersisa satu seri nan prosesnya belum selesai. "Yang sudah, kurang lebih Rp 3 miliar. nan tetap progres, Rp 1,3 triliun," ungkapnya.

Hadir dalam aktivitas penandatangan kesepakatan restrukturisasi Waskita Karya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan terima kasih kepada perbankan nan sudah memberikan keringanan kembang pada BUMN bagian bangunan itu. Menurut Erick, support tersebut menunjukkan kepercayaan perbankan terhadap keahlian BUMN.

"Tidak hanya dari bank BUMN, bank swasta, apalagi bank internasional, nan percaya bahwa keahlian kami di Kementerian BUMN terus membaik," kata Erick.

Iklan

Waskita Karya mempunyai utang Rp 41,2 triliun per Desember 2024. Mengutip Antara, utang tersebut terdiri dari perbankan, penjaminan atas angsuran modal kerja (KMK), hingga obligasi non-penjaminan. Adapun utang perbankan itu tercatat senilai Rp 26,3 triliun. Sedangkan utang penjaminan KMK Rp 5,2 triliun dan obligasi non-penjaminan senilai Rp 4,7 triliun. 

Sebelumnya, Waskita disebut memerlukan waktu hingga 17 tahun alias pada 2039 untuk melunasi utang tersebut dengan keahlian bayar kembang hingga 3,7 persen.

Hanugroho pernah mengatakan pihaknya mempunyai tiga sumber biaya untuk menyelesaikan utang, ialah divestasi Rp 35 triliun nan mewakili 80 persen dari total sumber pelunasan utang. "Kemudian proyek eksisting sebesar RP 8 triliun dan margin proyek baru Rp 4 triliun," kata Hanugroho di Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024, dikutip dari Antara.

Pilihan Editor: Pemerintah Imbau Azan Magrib di TV Diganti jadi Running Text Saat Misa Akbar Paus Fransiskus

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis