Waspada Sindikat Penipu Incar Lansia dengan Cara Hipnotis Tukar Dolar

Sedang Trending 4 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepolisian sukses membongkar sindikat penipuan penukaran mata duit asing (valas) nan menyasar korban dari kalangan lanjut usia (lansia) nan baru keluar mengambil duit dari bank.

Masyarakat diminta untuk lebih waspada lantaran sindikat ini mencapai puluhan golongan dan tersebar di beragam kota besar.

"Peristiwa ini sering terjadi, dimana dikenal dengan gendam, jika di peristiwa ini menggunakan kata 'bohong' untuk memperdaya korban," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan di Jakarta, Selasa (3/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arif menyebutkan saat ini ada lebih dari 50 kelompok kelompok penipu nan bergerak di beragam kota seperti Jakarta, Riau, Bali, hingga Medan.

"Hari ini Polsek Kelapa Gading sukses menangkap empat pelaku dan tiga orang merupakan residivis nan pernah ditahan di Bali, Malang, dan Magelang," kata dia.

Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Maulana Mukarom menjelaskan golongan sindikat penipu tersebut sudah menjalankan aksinya di 15 lokasi. Tiga korban di antaranya sudah melapor ke polisi.

Inisial empat pelaku AS namalain Duren, SA namalain Dewi, RKST namalain Profesor nan paling senior, dan A namalain Jojon berkedudukan sebagai pengemudi menggunakan kendaraan dengan plat palsu.

Para pelaku itu diamankan lima hari setelah rekaman videonya viral di media sosial.

Pengungkapan kasus bermulai dari laporan penduduk melalui akun IG Polsek Kelapa Gading bahwa keluarganya telah menjadi korban hipnotis pada 16 Agustus.

Kelompok itu melakukan penipuan dengan modus hipnotis alias tukar dollar di Bank BRI Jl.Arteri Gading pelangi - Kelapa Gading, Jakarta Utara dengan kerugian korban duit tunai Rp30 juta, satu kalung dan satu gelang emas seberat 23 gram. Total kerugian ditaksir mencapai Rp60 juta.

Dari hasil penyelidikan dan analisis, terungkap bahwa tersangka merupakan sindikat nan terorganisir dan residivis tindak pidana serupa di sejumlah lokasi.

Rinciannya, tujuh letak di Jakarta Utara, dua letak di Jakarta Selatan, satu letak di Jakarta Timur, satu letak di Jawa Tengah, satu letak di Jawa Timur, serta di Bali.

Maulana membeberkan dalam aksinya sindikat ini berpura-pura sebagai orang asing. Kepada korban, mereka juga mengaku sebagai seorang pengusaha asal Singapura yang bakal menyumbangkan duit pecahan dollar ke sebuah yayasan.

"Kemudian tersangka wanita berpura-pura mengetahui alamat yayasan tersebut dan membujuk korban untuk membantunya, namun dollarnya kudu ditukar rupiah," ucap Maulana.

Kemudian, di perjalanan tersangka lainnya nan berkedudukan sebagai seorang pegawai bank bakal mengecek keaslian duit dollar tersebut. Lalu, di hadapan korban tersangka menyebut nilai tukar rupiah sebesar Rp12.000.

"Kemudian tersangka wanita menukar duit rupiahnya dengan dollar tersebut, sehingga korban percaya dan diantar mengambil duit dan emasnya kemudian ditukar dengan dollar tersebut nan rupanya bukan dollar singapura, tapi duit negara lain nan nilai tukarnya kecil," tutur Maulana.

Maulana mengatakan total ada tujuh tersangka dalam sindikat ini. Empat di antaranya diringkus oleh Polsek Kelapa Gading dan tiga lainnya telah ditahan di Polda Sumatera Utara.

Dalam pemeriksaan, ketua sindikat RKST nan biasa dipanggil guru besar mengaku hanya mengincar lansia ialah dengan langkah memperdaya korban untuk mendapatkan duit dalam jumlah lebih besar melalui penukaran uang.

"Biasanya nan serakah alias serakah saja nan bisa jadi korban. Mereka tergiur dengan nilai duit nan lebih besar nan kami tawarkan," kata pelaku RKST.

Dalam kasus ini, para tersangka dijerat Pasal 378 KUHP Jo Pasal 372 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) KUHP Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama empat tahun.

(dis/gil)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional