Yayasan SMK Depok Belum Bisa Pastikan 3 Bus Rombongan dari Satu PO

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

Depok, CNN Indonesia --

Pihak Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) nan menaungi SMK Lingga Kencana Depok belum dapat memastikan tiga bus nan membawa rombongan siswanya dalam aktivitas perpisahan itu berasal dari Perusahaan Otobus (PO) nan sama.

Hal itu terungkap dalam tanya jawab konvensi pers nan digelar Bagian Informasi Yayasan Kesejahteraan Sosial, Dian Nurfarida dengan awak media di SMK Lingga Kencana, Depok, Minggu (12/5).

Awak media kembali bertanya apakah betul salah satu bus rombongan itu berasal dari PO nan berbeda dari dua bus lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya kelak kami bakal koordinasi dengan pihak mengenai tentang perihal ini [soal asal PO bus-bus nan disewa sekolah tersebut untuk perjalanan siswa]," sebut dia.

"Nanti kami bakal koordinasi dengan pihak kepolisian," sambung Dian.

Dian mengakui pihak sekolah memang menggunakan pihak ketiga alias jasa travel dalam proses penyewaan bus nan membawa rombongan siswa dan pembimbing tersebut. 

Awak media kembali bertanya argumen sekolah percaya dengan PO bus tersebut apakah lantaran ada klaim kepantasan nan disampaikan pihak travel.

"Sebenarnya, dari awal kami sudah merasa percaya dengan PO ini. Kalau tidak yakin, kami tidak memberangkatkan bis ini. Kami berupaya untuk memberikan nan terbaik dengan murid-murid kami," kata Dian.

Dia kemudian mengatakan dalam aktivitas sebelumnya, pihak sekolah tak selalu menyewa bus dari PO nan sama.

Tak hanya itu, awak media juga menyinggung status lulus uji berkala dari Bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 OG nan mengangkut rombongan siswa itu telah kedaluwarsa.

"Eh, awalnya sih kami sudah merasa cukup layak untuk memberangkatkan dengan bis ini gitu. (Pertimbangan cukup layak) ya alhamdulillah nan dua bis baik-baik aja sih," kata Dian.

Saat ditanyakan soal pertanggungjawaban pihak travel nan mengarahkan menggunakan bus-bus nan dipakai rombongan sekolahnya, Dian mengaku pihaknya tetap konsentrasi pada penanganan korban.

"Kami konsentrasi dulu dengan kejadian nan sedang kami lewati ini. Jadi kami belum rencanakan apa-apa, kami konsentrasi dulu sampai ini selesai gitu," jelas Dian.

Plat AD

Dian mengatakan bus rombongan memang ada nan mempunyai plat nomor AD.. Sejak berangkat, Dian mengatakan bus memang tampak berplat AD.

Mengenai perihal tersebut, dia mengaku pihak sekolah bakal berkoordinasi dengan kepolisian.

"Itu nan kami sedang lakukan pengecekan. kelak setelah ini kami koordinasi dengan pihak kepolisian. (Bus) Berangkatnya dari sini," ucap Dian.

Rem blong

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan dugaan penyebab kecelakaan bus rombongan pelajar SMK Lingga Kencana. Kecelakaan bus tersebut diduga terjadi lantaran masalah rem pada bus tersebut.

"Kecelakaan tersebut diduga lantaran rem blong pada bus," jelas Kepala Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Aznal dalam keterangan di Jakarta, Sabtu malam, dikutip dari Antara.

Aznal menjelaskan bus nan mengalami kecelakaan tersebut tidak mempunyai izin angkutan.

"Adapun pada aplikasi Mitra Darat, bus tersebut tercatat tidak mempunyai izin angkutan," terang Aznal dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (11/5) malam.

Menurut Aznal, hasil pengecekan pada aplikasi Mitra Darat, status lulus uji berkala dari Bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 OG nan mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat tersebut, telah kedaluwarsa.

"Dan status lulus uji berkala telah kadaluwarsa sejak 6 Desember 2023," kata Aznal.

Kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana terjadi di Jalan Raya Kampung Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5) malam. Para korban tewas adalah 9 orang siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat, 1 orang pembimbing dan 1 orang penduduk sekitar kejadian.

Kepala Dinas Kesehatan Subang Maxi menyampaikan total korban, termasuk nan luka, dalam kejadian itu adalah 60 orang.

Sementara itu, pihak kepolisian dari Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Barat dan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Subang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di letak kecelakaan, Minggu (12/5) pagi.

(pop/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional