Zulhas Minta Bulog Serap 3 Juta Ton Beras hingga April 2025, Harga Rp 12.500 Ribu per Kilogram

Sedang Trending 3 jam yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan meminta Perum Bulog menyerap 3 juta ton beras selama panen raya 2025. Kebijakan ini disepakati dalam rapat koordinasi terbatas di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Rabu, 22 Januari 2025.

“Kami rapatnya agak panjang ya, memang kudu membeli sebanyak 3 juta ton dalam waktu nan pendek ini,” ujar Zulhas dalam bertemu pers seusai rakortas.

Baca buletin dengan sedikit iklan, klik di sini

Zulhas merinci, penyerapan beras itu bakal dilakukan hingga April 2025. Pabrik-pabrik penggilingan padi bakal menebus gabah nan dihasilkan petani sesuai nilai pembelian pemerintah (HPP), ialah Rp 6.500 per kilogram. Sedangkan Bulog bakal menebus beras di nilai Rp 12.000 per kilogram.

Tapi Bulog tak puas dengan nilai ini. Untuk bisa bersaing dengan swasta, perusahaan pelat merah ini menginginkan nilai lebih tinggi. Zulhas berujar, obrolan ihwal ini nan mengakibatkan rakortas berlarat.

Akhirnya setelah melalui obrolan alot, rakortas memutuskan kisaran nilai pembelian beras sebesar Rp 12.000 hingga Rp 12.500 per kilogram. “Kami sepakat, tapi belum menjadi keputusan. Kami bakal membawanya dalam rapat terbatas (ratas) dulu,” ujar Zulhas.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini menjelaskan, penyerapan beras sebesar itu dimungkinkan lantaran produksi nan meningkat. Berdasarkan info Badan Pusat Statistik (BPS), dia memproyeksikan tiap-tiap bulan sepanjang Januari hingga Maret, produksi bakal meningkat di atas 50 persen.

Kebijakan meningkatkan HPP gabah dari Rp 6.000 menjadi Rp 6.500 per kilogram Rp 6.500 diputuskan dalam rapat terbatas (ratas) para menteri berbareng Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin, 30 Desember 2024.

Dalam ratas berbareng Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan namalain Zulhas di Graha Mandiri, Jakarta, Senin, 6 Januari 2025, kebijakan ini diputuskan bakal mulai bertindak efektif per 15 Januari 2025.

Sedangkan Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengungkap, kenaikan nilai pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen bakal berpotensi mengurangi untung penggilingan padi. Pasalnya, modal mereka untuk membeli gabah juga meningkat.

“Bagi penggilingan padi, tentunya modal kami bakal meningkat. Kalau dilihat apakah kelak keuntungannya bakal berkurang, mungkin juga bisa berkurang,” ujar Sutarto di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, 2 Januari 2025.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis