Zulhas Sebut Impor Ilegal seperti Kuman: Tambah Kuat, Tambah Canggih

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengumpamakan impor terlarangan nan masuk dalam underground economy atau ekonomi bawah tanah seperti kuman. Musababnya, setelah Satgas Impor Ilegal memberantasnya, ekonomi bawah tanah itu justru menjadi semakin kuat.

“Selesai Satgas tambah kuat dia, tambah canggih. Bukan hilang. Dimatikan tambah kuat lagi,” kata Zulhas saat membuka Forum Koordinasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perdagangan Pusat dan Daerah di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Agustus 2024.

Zulhas menjelaskan, modus importasi terlarangan terus berkembang menjadi semakin canggih. Dia mencontohkan ketika gerai-gerai tutup akibat penindakan Satgas, para importir terlarangan membuka gerai secara online. Barang-barang impor terlarangan itu mereka simpan di dalam warehouse. Namun, warehouse itu beraksi tanpa bayar pajak.

Menurut Zulhas, mereka bermarkas di sejumlah pertokoan besar, seperti di Tanah Abang dan Mangga Dua. Dia mengatakan peningkatan kapabilitas krusial untuk memberantas modus-modus inportasi terlarangan nan terus berkembang ini. “Sambil kita membenahi sistemnya. Diperbaiki, dibenahi, tetapi ada penegak norma nan tegas,” kata Zulhas.

Untuk menyelidiki perihal nan sebetulnya terjadi, Zulhas menyatakan pihaknya tengah mengkaji perkembangan modus impor ilegal ini melalui riset. Dalam pekerjaan itu, dia menggandeng para akademisi dari Universitas Indonesia. Setelah riset itu selesai, dia berambisi ada terobosan untuk menertibkan underground economy.

Dalam pemusnahan impor terlarangan di kantornya, Senin, 19 Agustus 2024, Zulhas mengklaim, para penduduk negara asing (WNA) nan menjual barang-barang hasil impor terlarangan sekarang tak lagi beroperasi. Mereka selama ini mendistribusikan barang-barang itu melalui pusat grosir dan mal-mal besar. Zulhas menduga mereka sekarang telah pulang ke negara masing-masing.

Iklan

“(Mereka) menunggu keadaan reda. Oleh lantaran itu, kita kudu konsisten. Kalau enggak, mereka kembali lagi,” kata dia.

Menurut dia, para WNA itu bermarkas antara lain di Tanah Abang, Mangga Dua, Jawa Timur, hingga Sumatera Utara. Tak hanya barang-barang nan dijual secara bentuk di toko-toko, Zulhas menyatakan sejumlah gerai online juga mulai berakhir beroperasi.

Di letak penyimpanannya, Zulhas mengatakan gudang-gudang alias warehouse nan selama ini menjadi tempat penyimpanan barang-barang impor terlarangan sekarang juga berakhir operasi. Zulhas mengatakan, Satgas mengalami kesulitan lantaran kondisi ini. Jika warehouse telah tutup, Satgas tak bisa menindak mereka.

Tak hanya itu, Zulhas menyebut banyak kapal pengangkut muatan peralatan impor terlarangan sekarang putar kembali setelah telanjur memasuki pelabuhan di Indonesia. Namun, dia enggan merinci negara asal kapal-kapal pengangkut peralatan impor terlarangan itu.

Pilihan Editor: Zulhas Hapus DMO Minyak Goreng Curah, CORE Sebut Masyarakat Kian Terbebani: Daya Beli Turun, Marak PHK..

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis