1.416 Aparat Gabungan Jaga Demo Buruh di Depan Istana Hari ini

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Kamis, 06 Jun 2024 08:37 WIB

Seribuan abdi negara campuran dari Kepolisian, TNI dan Satpol PP diterjunkan menjaga demo pekerja di depan Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis (6/6). 1.416 Aparat Gabungan Jaga Demo Buruh di Depan Istana. (CNN Indonesia/Panji Septo Raharjo).

Jakarta, CNN Indonesia --

Seribuan personel abdi negara campuran dari Kepolisian, TNI dan Satpol PP diterjunkan menjaga demo buruh di depan Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis (6/6).

"Pengamanan (ada) 1.416 personel," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan.

Susatyo menambahkan, kepolisian juga menyiapkan rekayasa lampau lintas untuk mengantisipasi kemacetan imbas tindakan demo pekerja menolak kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan rekayasa lampau lintas maupun pengalihan arus tetap berkarakter situasional.

"Rekayasa lampau lintas berkarakter bersifat situasional memandang eskalasi di lapangan. Apabila jumlah massa dan eskalasi meningkatkan maka diadakan penutupan jalan," kata Susatyo kepada wartawan.

Berikut daftar rekayasa lampau lintas nan disiapkan kepolisian:
1. TL Harmoni ditutup, jalan nan menuju Jl. Merdeka Barat
2. Jl. Perwira, lampau lintas nan mengarah Jl. Merdeka Utara ditutup
3. Jl. Abdul Muis dan Jl. Merdeka Selatan ditutup
4. TL. Sarinah, lampau lintas nan menuju Jl. Merdeka Barat ditutup

Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan ribuan pekerja nan bakal menggelar tindakan ini berasal beragam organisasi buruh.

"Ribuan pekerja nan bakal melakukan tindakan ini berasal dari Jabodetabek dan beragam organisasi serikat pekerja seperti KSPI, KSPSI, KPBI, dan juga Serikat Petani Indonesia (SPI) serta organisasi wanita PERCAYA," kata Said Iqbal dalam keterangannya.

Selain menolak Tapera, massa juga membawa sejumlah tuntutan lain dalam tindakan kali ini. Yaknk, menolak Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahal, menolak KRIS BPJS Kesehatan, dan menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

(dis/ugo)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional