Surabaya, CNN Indonesia --
Sejumlah calon jemaah haji di Jawa Timur nan berangkat dari Embarkasi Surabaya batal terbang ke Arab Saudi. Satu di antaranya lantaran meninggal dunia.
Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Abdul Haris mengatakan total ada 17 orang jemaah nan kandas berangkat. Sebagian besar mereka mengalami sakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai saat ini jemaah kita 17 orang, satu wafat, tiga kembali wilayah untuk perawatan lebih lanjut, tujuh tetap di RSUD Asrama Haji, enam adalah suami dan istri nan sedang dirawat," kata Haris, Senin (20/5).
Haris menyebut salah satu jemaah nan meninggal bumi itu adalah Sastrowiryo Bin Kasanrejo (78) kloter 16 dari Kabupaten Madiun. Dia meninggal Jumat (17/5), sekitar pukul 07.00 WIB.
Seharusnya, lanjut Haris, Sastrowiryo berangkat ke tanah suci Kamis (16/5) lalu, namun batal lantaran mengalami sakit lambung, lampau meninggal dunia.
Tak hanya itu, ada calon jemaah haji dari Magetan, Malang dan Lamongan dipulangkan lantaran sakit.
"Dipulangkan Magetan, Malang dan Lamongan, untuk Lamongan kandas ginjal, sisanya anemia dan sesak nafas," jelasnya.
Selain itu, ada juga jemaah dari kloter 32 Kabupaten Pasuruan nan mengalami sesak napas usai pesawat lepas landas. Akhirnya pesawat kembali ke airport dan jemaah tersebut menjalani perawatan.
"Iya sesak napas diturunkan ke Juanda, sedang dalam proses pengobatan," katanya.
Haris mengatakan, sekarang pihaknya tetap menunggu hingga para calon jemaah tersebut sembuh. Selanjutnya, panitia bakal mengatur keberangkatan mereka di kloter berikutnya.
"Kita mendekati injury time (menit terakhir) untuk memastikan pengurusan visa penggantinya. Kalau kita dekat khawatirnya proses pembatalan alias proses penggantian bakal sulit," ujarnya.
Pihaknya juga bakal melakukan pertimbangan mengenai pengecekan kesehatan. Hal itu untuk mengantisipasi lolosnya jemaah nan menderita sakit.
"Pemeriksaan biasa sesua SOP (standar operasional prosedur), seperti standar pemeriksaan kesehatan, tekanan darah, jantung, kesiapan secara bentuk diperhatikan," ucapnya.
(frd/fra)
[Gambas:Video CNN]