Yogyakarta, CNN Indonesia --
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel. Aksi ini diklaim dilakukan serentak di 172 kampus nan berada di bawah naungan Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisiyah (FR PTMA).
Aksi diikuti ratusan civitas academica UMY terdiri dari mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. Banyak dari mereka membawa bendera, spanduk, poster bersuara pro Palestina, sekaligus mendesak dihentikannya agresi Israel.
"(Aksi) ini berbarengan dengan seluruh penduduk Muhammadiyah nan ada di Indonesia, ada 172 perguruan tinggi, serta ratusan sekolah mulai dari SMP dan SMA nan hari ini datang bersama-sama di seantero Indonesia," kata Wakil Rektor UMY, Faris Al-Fadhat dalam orasinya, Selasa (7/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
UMY berbareng seluruh penduduk Muhammadiyah merasa prihatin atas serangan Israel ke Palestina sejak Oktober 2023 nan menimbulkan setidaknya 34 ribu korban jiwa dan lebih dari 78 ribu orang luka.
Faris menekankan, tindakan ini digaungkan bukan semata lantaran kesamaan identitas agama, melainkan sebagai petunjuk konstitusi termaktub dalam pembukaan UUD 1945 tentang pembebasan atas kolonialisme dan penindasan.
Pihaknya juga menyoroti aksi-aksi serupa di beragam negara. Baginya, ini adalah kejadian solidaritas kolektif dan menjadi bukti bahwa memihak Palestina sekarang tidak hanya dilandasi oleh kesamaan identitas semata.
Selain petunjuk konstitusi, support Indonesia terhadap Palestina setidaknya juga dilandasi utang sejarah dan solidaritas negara bumi ketiga.
"Kami ikut satu bunyi dengan seluruh mahasiswa nan ada di Amerika Serikat nan saat ini duduk tinggal di kampus-kampus, universitas terbaik di Amerika nan menyatakan bunyi mereka mendukung perjuangan Palestina di Gaza," ujarnya.
Dosen Ilmu Pemerintahan UMY sekaligus Koordinator Task Force Team Muhammadiyah untuk kemanusiaan global, Rachmawati Husein mengaku menyaksikan sendiri gimana penderitaan rakyat Palestina ditindas tentara Zionis.
Rachmawati bersaksi atas tanah-tanah rakyat Palestina nan dirampas, juga gimana 78 ribuan orang terluka tidak mendapatkan penanganan medis layak lantaran akomodasi rumah sakit sudah diratakan oleh rudal-rudal militer Israel.
"Ini juga persoalan terencana, genosida nan disahkan dan dibiarkan oleh dunia," ucapnya.
Muhammadiyah sendiri, menurutnya, telah menyalurkan support kemanusiaan senilai Rp15 miliar dari Rp30 miliar untuk mendukung tanggap darurat serta memulihkan perekonomian masyarakat Palestina.
FR PTMA dalam perihal ini juga merilis dasasila pernyataan sikap bela Palestina dan kutuk Israel. Beberapa poin di antaranya sebagai berikut:
Pertama, PTMA se-Indonesia mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer nan sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap penduduk sipil Palestina, perusakan beragam akomodasi umum, utamanya akomodasi kesehatan, serta blokade support kemanusiaan.
Poin empat, meminta PBB untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina. Kelima, mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya nan terlibat dalam genosida penduduk Palestina.
Poin enam, mengecam Organisasi Kerja Sama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negara-negara Arab nan bersikap lemah dan condong membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri.
Ketujuh, mengapresiasi konsistensi dan keberanian Menteri Luar Negeri RI dalam beragam forum bumi untuk terus memihak dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, menolak kejahatan Israel, serta mengkritik keras kemunafikan Barat dalam kasus bentrok Israel-Palestina.
Aksi di Makassar
Aksi serupa juga digelar di Makassar, tepatnya di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar dengan melibatkan ratusan civitas academica.
Para civitas akademi berkumpul di depan kampus Unismuh Makassar sejak pukul 10.00 WITA, mereka berorasi secara bergantian dan mengutuk agresi militer Israel nan tetap terjadi sampai saat ini hingga menewaskan kurang lebih penduduk sipil sebanyak 35 ribu, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
Rektor Unismuh Makassar, Prof Ambo Asse dalam orasinya mengatakan, bahwa tindakan nan digelar hari ini sebagai corak kepedulian dan keprihatinan terhadap penduduk Palestina.
"Apa sikap kita sebagai mahasiswa tidak cukup dengan gerakan-gerakan seperti ini. Tapi, kita kudu selalu mendoakan kerabat Saudara kita agar mereka selalu dalam lindungan Allah SWT," kata Prof Ambo.
Sementara, Wakil Rektor 1 Unismuh, Abd Rahim mengatakan, tindakan bela Palestina ini digelar secara serentak di seluruh perguruan tinggi Indonesia.
"Hari ini berbareng dengan 172 Perguruan nan ada di Indonesia berbarengan melaksanakan tindakan Damai Bela Palestina," kata Rahim.
Aksi bela Palestina ini, kata Rahim untuk membantu penduduk Palestina di Jalur Gaza nan sampai hari ini tetap dibombardir oleh Israel.
"Hari ini kita datang di tempat ini, untuk membantu kerabat kita nan ada di Palestina. Kita memihak kerabat kita agar tidak menjadi korban kolonialisme dan kudu dihapuskan di atas muka bumi ini," terangnya.
(kum/mir/wis)
[Gambas:Video CNN]