2 Remaja Jadi Otak Pencurian di Rumah Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi mengungkap dua remaja jadi dalang pencurian di rumah Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo dengan menggasak duit tunai Rp 845 juta.

Dalam kasus ini polisi menetapkan empat orang pelaku. Dua di antaranya adalah WG (16) dan MK (16) nan berprofesi sebagai terapis dan tetap ada hubungan family dengan korban.

Kemudian, dua tersangka lainnya adalah Agung Pratama Iman (26) dan Ikbal Ramadan Panigoro (23) merupakan sekuriti di rumah milik politisi Partai NasDem tersebut.

"Ini nan di bawah umur adalah otaknya. Masih saudaranya marga Gobel juga, biasa di rumah itu penjaga rumah juga. Mereka laki-laki," kata Kasat Reskrim Polres Bone Bolango, Iptu Ahmad Fahri kepada CNNIndonesia.com, Minggu (25/8).

Aksi para pelaku tersebut berjalan sejak bulan Juni hingga Juli. Namun, korban baru melaporkan kasus pencurian itu pada tanggal 17 Agustus kemarin.

"Jadi mereka sudah menjalankan aksinya sebanyak 4 kali, mulai dari bulan Juli sampai Juli. Ketahuannya ketika penjaga alias orang kepercayaannya pak Abdullah Gobel mengecek kamarnya pak Abdullah memandang kotak sepatu terbongkar dan duit nan ada didalamnya telah kosong," ungkapnya.

Para pelaku dalam melancarkan aksinya mempunyai peran masing-masing. Ada nan berkedudukan sebagai pembuka jendela dan pengawas serta eksekutor.

"Dari empat orang tersebut punya perannya masing-masing, ada nan sebagai pembuka jendela nan mana mereka naik ke jendela nan ada di bilik mandi, kemudian membuka jendela besar nan ada di dalam. Ada juga nan sebagai pengawas," jelasnya.

"Setelah sukses masuk para tersangka mengambil duit nan ada di dalam bilik tersebut nan tersimpan di box sepatu maupun tas kain nan tersusun rapi," imbuhnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, total duit nan sukses pelaku curi selama empat kali bertindak sebanyak Rp 845 juta.

"Total kerugian nan dialami korban sebanyak kurang lebih Rp800 juta nan diambil berjenjang selama 4 kali," bebernya.

Uang hasil kejahatan mereka sebanyak Rp845 juta tersebut, kata Ahmad digunakan untuk membeli handphone dan berfoya-foya.

"Uang hasil kejahatannya digunakan untuk membeli hp merk iPhone, membeli motor, pergi jalan jalan ke Jakarta dan lain sebagainya," pungkasnya.

(mir/dmi)

[Gambas:Video CNN]