2 Warisan Budaya RI Sumbu Filosofis Yogyakarta dan Jamu Diakui UNESCO

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional pada 2023 lalu. Dua warisan budaya luhur, ialah Sumbu Filosofis Yogyakarta dan Budaya Sehat Jamu, resmi diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia dan Warisan Budaya Takbenda.

Pengakuan ini menjadi bukti kekayaan dan karakter budaya Indonesia atas upaya l melestarikan dan memajukan kebudayaan.

Sumbu Filosofis Yogyakarta dan penanda bersejarahnya (the Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks) ditetalman sebagai Warisan Budaya Dunia pada 24 September 2023 dalam Sidang ke-45 di Riyadh, Arab Saudi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan penetapan Budaya Sehat Jamu (Jamu Wellness Culture) sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada 6 Desember 2023 dalam Sidang ke-18 di Kasane, Botswana.

Penyerahan sertifikat inskripsi Warisan Budaya Dunia nan original dari UNESCO diberikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar Negeri, Yohpy Ichsan Wardana kepada Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjen Kebudayaan), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid, di Graha Insan Pendidikan Berprestasi, Kantor Kemendikbudristek, pada Kamis, 25 April 2024.

Selanjutnya, sertifikat tersebut oleh Dirjen Kebudayaan diserahkan kepada Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Imam Gunarto, dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat salinan sumbu Filosofi Yogyakarta, dan diakhiri dengan penyerahan sertifikat salinan Budaya Sehat Jamu.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap upaya pelestarian jamu sebagai budaya untuk kesehatan nan dilakukan beragam pihak sejak lama.

Menurutnya penetapan ini bakal memperkuat upaya Indonesia untuk melindungi dan mengembangkan jamu sebagai warisan budaya, serta berkontribusi terhadap kesehatan dan kesejahteraan global.

"Sebagai salah satu warisan budaya kita, jamu mewakili hubungan nan mendalam, bermakna, dan selaras antara manusia dengan alam. Jamu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia selama berabad-abad," ujar Nadiem dalam keterangan tertulis, belum lama ini.

Nadiem turut menyampaikan terima kasih kepada seluruh pendukung budaya sehat jamu baik di dalam negeri maupun luar negeri. Termasuk kepada produsen, para peramu dan peracik, penjual, peneliti, komunitas, pengusaha, serta penikmat faedah jamu nan telah bersama-sama menghidupkan ekosistem budaya kesehatan jamu hingga saat ini.

Terkait Sumbu Filosofis Yogyakarta dan penanda bersejarahnya, Hilmar Farid menyampaikan bahwa pengusulan Sumbu Kosmologis Yogyakarta dan penanda bersejarahnya sudah dimulai sejak 2014.

Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berbareng Direktorat Jenderal
Kebudayaan dan para pemangku kepentingan lainnya meneliti, membahas, dan menetapkan nilai krusial universal dari Sumbu Kosmologis Yogyakarta dan penanda bersejarahnya.

"Setelah ditetapkan sebagai warisan bumi oleh UNESCO, selain bangga, kita juga punya tugas untuk terus melestarikan warisan ini sebagai kontribusi Indonesia untuk peradaban dunia," tutur Hilmar.

Hilmar menambahkan, atribut nan masuk dalam penanda berhistoris tersebut antara lain Panggung Krapyak; Sumbu Kosmologis Selatan (Jalan Gebayanan); Dinding, Gerbang, dan Kubu Pertahanan (Plengkung Nirbaya, Plengkung Jagabaya, Plengkung Jagasura, dan Plengkung Tarunasura).

Selain itu, Pojok Benteng (Jokteng) Kulon, Jokteng Lor, dan Jokteng Wetan; Kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Alun-alun (Selatan dan Utara); Kompleks Tamansari, Kompleks Masjid Gede, Sumbu Kosmologis Utara (Jalan Pangurakan, Jalan Margomulyo, Jalan Malioboro, dan Jalan Margoutomo); Pasar Beringharjo; Kompleks Kepatihan; dan Monumen Tugu Yogyakarta.

Adapun inskripsi dua warisan budaya ini menjadi momentum upaya dan sinergi komunitas, masyarakat, bumi usaha, pemerintah wilayah dan pusat dalam prakarsa dan proses nominasi warisan budaya bumi serta tindak lanjut pelestariannya.

Menurut Hilmar, sinergi nan baik ini perlu dipertahankan agar cita-cita para pendiri bangsa untuk memajukan budaya Indonesia dapat terpenuhi.

Penyerahan sertifikat dan arsip naskah nominasi Sumbu Filosofis Yogyakarta dan Budaya Sehat Jamu menjadi langkah awal untuk menjaga keberlanjutan kedua warisan budaya agar tetap hidup dan berkembang dalam ekosistem tradisional serta berinteraksi secara bergerak dengan kebudayaan dan warisan lain pada kancah nasional maupun internasional.

(ory/ory)

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional