20 BUMN Sumbang Dividen Rp85 Triliun untuk Negara, Siapa Setor Paling Besar?

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan 20 perusahaan pelat merah sukses memberikan dividen untuk negara tahun 2024 sebesar Rp85,52 triliun.

"Alhamdulillah kerja keras dari seluruh komisaris, direksi, dan seluruh insan BUMN, bisa memberikan kontribusi positif untuk Indonesia. Semoga dividen sebesar Rp85,5 triliun nan diberikan BUMN kepada negara bisa menjadi faedah besar untuk masyarakat luas," kata Erick dalam unggahan di akun IG resmi pribadinya nan terverifikasi @erickthohir pada Minggu, 21 Juli 2024.

Dividen tersebut disumbang oleh 20 BUMN, dan penyumbang terbesar adalah dua bank negara, masing-masing PT Bank Rakyat Indonesia sebesar Rp25,715 triliun dan PT Bank Mandiri Rp17,179 triliun.

Penyumbang terbesar ketiga adalah PT Mineral Industri Indonesia (Mind.id), nan merupakan holding dengan personil sejumlah perusahaan tambang ialah PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT INALUM, dan PT Timah Tbk.

Mind.Id menyumbang dividen sebesar Rp11,214 triliun. Posisi keempat adalah  PT Pertamina dengan nilai dividen Rp9,357 triliun.

PT Telkom Indonesia senilai Rp9,211 triliun, disusul PT Bank Negara Indonesia Rp6,277 triliun, PT Perusahaan Listrik Negara Rp3,090 triliun, PT Pupuk Indonesia Rp1,213 triliun, PT Pelabuhan Indonesia Rp1 triliun, dan PT Bank Tabungan Negara Rp420 miliar.

Selanjutnya, PT Semen Indonesia sebesar Rp293 miliar, PT Jasa Marga Rp192 miliar, PT Biro Klasifikasi Indonesia Rp148 miliar, PT Aviasi Pariwisata Indonesia Rp101 miliar, PT ASDP Indonesia Ferry Rp31 miliar.

Selain itu, Perum Perhutani nan memberikan dividen untuk negara sebesar Rp28 miliar, PT Pos Indonesia Rp20 miliar, Perum Peruri Rp21 miliar, Perum Jasa Tirta II Rp7 miliar, dan Perum Jasa Tirta I Rp3 miliar.

BRI Bagikan Dividen Rp48 Triliun

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BRI di Jakarta, 1 Maret 2024, menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp48,10 triliun alias dividen per saham sebesar Rp319, setara dengan dividend payout ratio kurang lebih 80,04 persen dari untung atribusi.

Adapun dividen nan dibagikan BRI tersebut mengalami peningkatan sebesar 10,59 persen dibandingkan nominal nan dibayarkan tahun 2023 sebesar Rp43,49 triliun. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, Perseroan mempunyai struktur modal nan kuat dan likuiditas nan cukup dalam rangka ekspansi upaya dan antisipasi akibat nan mungkin terjadi dalam pengelolaan bank.

Iklan

“Dengan pembayaran Dividen untuk untung Tahun Buku 2023, CAR Perseroan tetap terjaga pada kisaran 20 persen tetap di atas ketentuan minimum regulator,” kata dia dikutip dari rilis BRI.

Dividen senilai Rp48,10 triliun atau sebesar Rp319 per saham tersebut sudah termasuk jumlah Dividen Interim nan telah dibagikan kepada pemegang saham pada 18 Januari 2024, sejumlah Rp12,67 triliun alias sebesar Rp84 per saham. 

Dengan demikian, sisa jumlah dividen tunai nan bakal dibayarkan kepada pemegang saham sekurang-kurangnya sebesar Rp35,43 triliun alias sebesar Rp235 per saham. Untuk dividen bagian Negara atas kepemilikan sebesar 53,19 persen saham, BRI bakal menyetorkan  Rp25,715 triliun kepada rekening Kas Umum Negara.

Ini adalah bukti nyata bahwa badan upaya milik negara (BUMN) nan mempunyai kegunaan agent of development dan value creator dapat menjalankan peran economic dan social value secara simultan," ujarnya.

Sementara itu, Bank Mandiri membagikan dividen sebesar Rp 33,03 triliun kepada para pemegang saham. Nominal ini setara 60 persen dari untung bersih konsolidasi tahun 2023. Dengan demikian para pemegang saham bakal mendapat dividen sebesar Rp 353,95 per saham alias naik 33 persen secara year on year (YoY).

Sebanyak Rp 17 triliun lebih dividen bakal dibagikan kepada negara sebagai pemilik 52 persen saham Bank Mandiri. Sementara itu, 40 persen dari untung bersih disepakati sebagai untung ditahan untuk penguatan modal dan pengembangan usaha. Hal ini diputuskan berasas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 7 Maret 2024.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, mengatakan besaran dividen tersebut sejalan dengan komitmen manajemen untuk berkontribusi secara optimal kepada pembangunan Indonesia. Selain itu, juga menunjukkan konsistensi perseroan untuk menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah. 

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis