Misi jual beli Kanada nan beranggotakan 200 delegasi bakal berjamu ke Indonesia bulan depan. Bulan ini, kedua negara kembali mengadakan perundingan ICA-CEPA.
7 November 2024 | 17.47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dan Kanada tengah menindaklanjuti hubungan bilateral ekonomi kedua negara. Misi jual beli Kanada nan beranggotakan 200 delegasi bakal berjamu ke Indonesia pada Desember 2024 dan perundingan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) telah memasuki putaran ke-10 bulan ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Duta Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste Jess Dutton di instansi Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat pada Rabu, 6 November 2024. Mereka membahas beragam progres kerja sama kedua negara.
Salah satu pembahasan adalah tentang rencana kunjungan misi jual beli Kanada. “Menteri Perdagangan Kanada dan lebih dari 200 orang Delegasi Bisnis Kanada dari beragam sektor bakal menggali potensi kerja sama nan menjadi prioritas kedua negara dan lebih memahami izin upaya di Indonesia,” kata Dutton, seperti dikutip dari keterangan pers Kemenko Perekonomian pada Kamis, 7 November 2024.
Rencana kunjungan tersebut telah dibicarakan sejak berbulan-bulan lalu. Merujuk pada agenda di situs web pemerintah Kanada, negara itu bakal mengirim misi jual beli ke Indonesia dan Filipina pada 1-6 Desember 2024, dipimpin oleh Mary Ng selaku Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional dan Perkembangan Ekonomi.
Misi tersebut bakal berfokus pada beberapa sektor seperti pertanian dan makan olahan, daya bersih, hingga infrastruktur.
Selain membicarakan misi dagang, Indonesia dan Kanada berambisi agar perundingan ICA-CEPA dapat segera rampung dan ditandatangani dalam waktu dekat. “Kami bakal berkoordinasi untuk penyelesaian ICA-CEPA secepatnya,” kata Airlangga.
Perundingan putaran ke-10 ICA-CEPA telah berjalan di Bandung, Jawa Barat pada Selasa, 5 November lalu. Perembukan nan dihadiri Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti itu berupaya menuntaskan beberapa rumor nan tetap tersisa.
Beberapa di antaranya meliputi penyelesaian atas akses pasar barang, jasa, dan investasi; ketentuan asal barang; rumor perdagangan dan pembangunan keberlanjutan; serta obrolan mengenai mineral kritis.
Dalam pertemuan di kantornya, Airlangga juga menyampaikan kepada Dutton beberapa prioritas pemerintah Indonesia di bawah Presiden Prabowo Subianto. Prioritas nan dia sebutkan mencakup mineral kritis, rumor pangan, dan energi.
Dutton pun menyinggung beragam prioritas kerja sama nan digarap oleh kedua negara, meliputi proses aksesi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP), dan Kemitraan Transisi Energi nan Adil (JETP).
Menurut catatan Kemendag, total perdagangan Indonesia-Kanada periode Januari-Juli 2024 mencapai US$ 2,08 miliar. Pada periode nan sama, ekspor Indonesia ke Kanada tercatat sebesar US$ 811,50 juta, sedangkan impor Indonesia dari Kanada sebesar US$ 1,27 miliar. Sementara itu, pada 2023, total perdagangan kedua negara mencapai US$ 3,44 miliar.
Komoditas ekspor jagoan Indonesia ke Kanada adalah perlengkapan telepon, hasil produksi alias limbah, karet alam, aksesori, dan koper. Sedangkan, komoditas impor utama Indonesia dari Kanada ialah gandum, pupuk, kedelai, dan serbuk kayu.
Artikel ini terbit di bawah titel 200 Delegasi Misi Dagang Kanada bakal Berkunjung ke Indonesia pada Desember
PODCAST REKOMENDASI TEMPO
- Podcast Terkait
- Podcast Terbaru