Jakarta, CNN Indonesia --
Polisi memblokir sebanyak 3.455 rekening dalam kasus dugaan penyalahgunaan kewenangan pemblokiran situs judi online melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
"Kami telah melakukan pemblokiran terhadap 3.455 rekening," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dalam konvensi pers, Senin (25/11).
Selain itu, puluhan rekening akun e-commerce milik tersangka juga turut diblokir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan 47 akun e-commerce milik tersangka," ucap dia.
Berikut daftar rekening nan diblokir polisi:
1. 1.509 rekening Bank Central Asia (BCA) dengan rincian
- 1.485 rekening simpanan website gambling online
- 24 rekening tersangka
2. 562 rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan rincian
-562 rekening simpanan website gambling online
- 1 rekening tersangka
3. 21 rekening Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan rincian
- 21 rekening simpanan website gambling online
- 3 rekening tersangka
4. 580 rekening Bank Negara Indonesia (BNI) dengan rincian
- 578 rekening rekening simpanan website gambling online
- 2 rekening tersangka
5. 44 rekening Bank Cimb Niaga dari rekening simpanan website gambling online
6. 9 rekening Bank Danamon dari rekening simpanan website gambling online
7. 713 Rekening Bank Mandiri dengan rincian
- 700 rekening simpanan website gambling online
- 13 rekening tersangka
8. 13 rekening Bank Permata dari rekening simpanan website gambling online
9. 1 rekening OCBC milik tersangka
10. 1 rekening Bank Tabungan Negara milik tersangka
11. 1 rekening Jenius milik tersangka
12. 1 rekening DBS Digibank milik tersangka
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan 24 orang sebagai tersangka. Dari puluhan tersangka itu, sembilan di antaranya merupakan pegawai Komdigi.
Selain itu, polisi juga tetap mengejar empat buron nan telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Para tersangka ini, dijerat Pasal 303 KUHP dan alias Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 tahun 2024 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan alias Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang juncto Pasal 55 KUHP dan 56 KUHP.
(dis/isn)
[Gambas:Video CNN]