3 Menteri yang Dukung Penuh Starlink Investasi di Indonesia

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - CEO Tesla Inc. dan SpaceX, Elon Musk, mengungkapkan ketertarikannya untuk berinvestasi di Indonesia setelah memandang penerapan Starlink, jasa internet berbasis satelit, di Bali dan Maluku. Elon mengatakan bahwa dirinya sangat antusias untuk menghadirkan konektivitas ke beragam tempat di Indonesia, khususnya 3T alias tertinggal, terdepan, dan terluar.

“Ke depannya, dalam jangka waktu panjang, perusahaan saya memungkinkan, sangat memungkinkan, untuk berinvestasi di Indonesia,” ujar Elon Musk ketika ditemui setelah menyaksikan Showcase Layanan oleh Kementerian Kesehatan RI di Denpasar, Bali seperti dilansir dari Antara.

Sejumlah menteri menyambut baik rencana investasi tersebut, beberapa menteri telah mengeluarkan pernyataan dan argumen. Siapa saja mereka? 

1. Menteri Bahlil Lahadalia

Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa jasa internet Starlink telah menginvestasikan Rp30 miliar di Indonesia dengan hanya tiga karyawan.

Bahlil menjelaskan bahwa info ini diperoleh dari sistem Online Single Submission (OSS) nan digunakan oleh Starlink saat mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB).

"Starlink ini, menurut info OSS, Starlink itu investasinya 30 miliar rupiah ini. Ini menurut info OSS ya, tenaga kerjanya tiga orang nan terdaftar," ujar Bahlil dalam Rapat Kerja berbareng Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Selasa.

Bahlil menjelaskan bahwa pihaknya tidak terlihat dalam pembahasan teknis investasi Starlink. Ia menyebut perizinan berupaya nan diajukan melalui OSS tidak perlu berjumpa secara langsung dengan menteri.

2. Agus Harimurti Yudhoyono

Ketika ditemui setelah Upacara Pembukaan WWF ke-10, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memberikan tanggapan mengenai peluncuran Starlink di Indonesia. Ia menyatakan bahwa pada dasarnya Kementerian ATR/BPN menyambut baik segala corak investasi nan bermaksud untuk kemajuan Indonesia.

"Jadi kembali prinsip dasarnya kita senang jika ada, tokoh nan dikenal dan berpengaruh di bumi dan siapa pun nan mau menanamkan modalnya, capital-nya melalui investasi di Indonesia, tentu kita terima dengan baik," kata Menteri AHY.

Terkait masuknya Starlink di Indonesia, Kementerian ATR/BPN berkedudukan dalam memastikan kepastian norma untuk mendukung investasi, termasuk masalah kewenangan atas tanah. Menteri AHY menyatakan, "Ini seringkali dipertanyakan dan jika ada masalah, menjadi keluhan. Mengapa prosesnya rumit, kenapa tidak jelas. Kita tidak mau perihal itu terjadi, jadi kita perbaiki administrasi, termasuk perizinan dan sebagainya."

Menteri AHY menekankan bahwa nan terpenting dalam mewujudkan investasi adalah pelaksanaannya kudu sesuai dengan peraturan nan berlaku, lantaran pada dasarnya investasi bermaksud untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan Indonesia.

"Indonesia tidak boleh hanya mendapatkan alias menjadi tempat saja. tetapi mendapatkan untung sebesar-besarnya, kembali untuk ekonomi dan rakyat kita sendiri. Jadi inilah nan menjadi komitmen dan semangat dari Kementerian ATR/BPN," pungkas Menteri AHY. 

3. Menkominfo Budi Arie

Budi Arie menyatakan bahwa industri telekomunikasi di Indonesia tidak perlu cemas dengan kehadiran Starlink. Menurutnya, Starlink belum mempunyai pangsa pasar nan besar di negara-negara tempatnya beroperasi, seperti di Amerika Serikat dengan hanya 0,2 persen, di Australia 0,5 persen, dan di Selandia Baru 0,8 persen.

Ketua Umum Projo tersebut menambahkan bahwa negara-negara tersebut secara geografis memang memerlukan teknologi satelit. “Jadi kenapa kita mesti takut dengan nan market share-nya bawah satu persen,” kata dia.

Budi Arie pun mengatakan, dia sudah sering meminta orang-orang untuk tidak cemas dengan kehadiran Starlink.“Saya pikir ini Starlink lantaran paling hot terus, saya bilang tenang aja kalian masa takut sama Starlink,” ujarnya.

ANANDA RIDHO SULISTYA | ANTARA | SULTAN ABDURRAHMAN

Pilihan Editor: Menkominfo Budi Arie: Pemerintah Tak Jadikan Starlink Anak Emas 

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis