32 Orang Ditangkap Buntut Demo Mahasiswa Berujung Bentrok di Makassar

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Makassar, CNN Indonesia --

Polisi mengamankan 32 orang saat demonstrasi kawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) di Makassar, Sulawesi Selatan, berhujung bentrok hingga satu mobil pikulan umum alias pete-pete terbakar pada Senin (26/8).

Petugas mengamankan 32 orang tersebut terdiri dari 28 orang di kampus UNM, dua orang di kampus UMI, dan dua orang lagi di kampus Unibos.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah mengamankan ada 32 orang dan tetap dalam proses pemeriksaan," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib, Selasa (27/8).

Ngajib menuturkan tindakan unjuk rasa sebelumnya melangkah dengan kondusif dan tertib. Namun, menjelang malam hari massa kembali ke kampusnya masing-masing dan melakukan tindakan unjuk rasa dengan menutup jalan selama dua jam.

"Ada 3 tempat di depan UMI, Unibos, dan UNM. Jadi semua melakukan aktivitas tambahan nan pemberontak nan mengganggu ketertiban umum dengan langkah membakar ban menutup jalan. Kita ambil tindakan untuk pembubaran terhadap tindakan nan dilakukan dan alhamdulillah semuanya bisa kami atasi," ungkapnya.

Ngajib menyebut 32 orang nan diamankan tersebut tidak semuanya berstatus mahasiswa. Namun, sudah ada orang nan berstatus sebagai alumni dan juga tetap berstatus sebagai pelajar SMA.

"Jadi dari 32 dia nan diamankan ada nan mahasiswa ada di luar dari mahasiswa ialah nan sudah lulu dan tetap SMA dan sudah putus sekolah," kata Ngajib.

Selain itu, dia menyanggah mobil pikulan atau pete-pete terbakar saat ricuh pengamanan demo itu berjalan akibat terpicu gas air mata. Ngajib mengatakan demikian berasas hasil olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Dari hasil olah TKP, kita dapatkan di dalam kendaraan itu ada arang sisa dari pada kayu dan bambu termasuk kitab tebal nan terbakar. Pada saat pete-pete berjalan kemudian ada petasan tentunya dari massa, masuk ke dalam," terangnya.

Pete-pete itu terbakar di tengah kericuhan pengamanan demo mahasiswa nan berunjuk rasa menolak politik dinasti di depan kampus Universitas Bosowa. Sebelumnya diberitakan mobil pikulan itu terbakar diduga akibat tembakan gas air mata.

Pihak kepolisian menuding bahwa mahasiswa nan terlibat berantem nan membakar mobil angkot tersebut saat melintas di letak kejadian.

"Jadi terlihat jelas bahwa itu dibakar oleh massa, lantaran kita tetap jauh, tetap posisi jauh, tidak ada kita melempar tembakan gas air mata, tapi mereka sudah langsung bakar mobil tersebut," kata Ngajib.

Dia menerangkan demonstrasi nan digelar massa dari tiga kampus di Makassar itu sebetulnya sudah berhujung tertib sekitar pukul 18.00 WITA. Namun, beberapa saat kemudian ada golongan nan memicu kericuhan. Ngajib menyebut mereka sebagai golongan Anarko.

"Aksi unjuk rasa hari ini sebenarnya sudah selesai dengan kondusif dan tertib, lantaran begitu jam 18.00 WITA, kita di wilayah Kota Makassar sudah selesai sudah kondusif sudah tertib. mun setelah itu kurang lebih jam 18.00 ke atas 19.00, mulai ada sekelompok anarko nan keluar, mereka nan menggantikan, mereka bukan pengunjuk rasa tapi mereka mau membikin rusuh Kota Makassar," ungkapnya.

Polisi pun langsung menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa nan telah melakukan lebih dulu pelemparan batu ke arah petugas. Dalam kejadian sejumlah mahasiswa telah diamankan oleh petugas di lokasi.

Kesaksian pengemudi pete-pete

Sementara itu, Baharuddin (59) menceritakan momen saat mobil nan dikendarainnya tersebut terbakar di tengah kericuhan massa tindakan dan polisi. Dia bilang saat itu sedang mengemudikan mobil pikulan dengan tujuan trayek kampus Unhas-Jalan Cendrawasih dan terjebak macet di letak bentrokan.

Pada momen tersebut, dia mengatakan ada percikan nan langsung membikin mobilnya terbakar, serta penumpang di pete-pete itu panik.

"Kayak ada percikan petasan langsung pedis mata, langsung mobil terbakar dan penumpang panik, katanya kena kakinya mau turun," kata Baharuddin di lokasi, Senin lalu.

Baharuddin menerangkan bahwa saat itu dirinya mengemudikan mobil angkotnya hendak menuju Jalan Cendrawasih dengan membawa 5 orang penumpang.

"Terbakar di dalam, tidak meledak cuman terbakar di dalam dan pedis mata. Saya tidak tahu nan jelas pedis mata masuk di dalam mobil. Pedis mata, ada lima orang penumpang," ungkapnya.

(mir/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional