40 Stan UMKM Akan Ramaikan Asia Afrika Festival di Bandung Pekan Depan

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Bandung Jawa Barat, membujuk para pelaku UMKM nan berada di area Jalan Asia Afrika dan Jalan Braga untuk meramaikan arena Asia Afrika Festival (AAF) nan bakal digelar pada 6-7 Juli 2024.

Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengatakan AAF tahun ini bakal terselenggara secara baik jika ada peran serta seluruh stakeholder termasuk para pelaku usaha.

"Asia Afrika Festival ini hajatnya Kota Bandung. Nama Kota Bandung dipertaruhkan di tingkat internasional. Mari kita berbareng sama menyajikan 'someahna' Kota Bandung agar berbobot dan menyampaikan ke negaranya masing masing," kata Bambang di Bandung, Minggu, 30 Juni 2024.

Bambang mengatakan tahun ini AAF bakal lebih meriah dengan kehadiran Asia Afrika Corner nan diisi oleh 40 stan UMKM. Untuk itu peran pelaku usaha ini sangat krusial untuk kesuksesan AAF tahun ini.

"Akan ada penutupan. Untuk itu kami undang para pelaku upaya di sana. Karena kudu ada komitmen bersama. Kami mau berkolaborasi, pemerintah tidak bisa apa-apa selain kita bersama," kata dia.

Ia berambisi terselenggaranya AAF bakal mendongkrak pariwisata dan memacu laju pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung.

Ia menyebut pada tahun ini, AAF bakal diikuti 28 delegasi dari negara Asia dan Afrika. Jumlah delegasi ini lebih banyak dari AAF tahun 2023 nan berjumlah 17 delegasi.

Iklan

"Ini adalah rencana kita semua. Terima kasih atas dukungannya. Mari kita sama-sama sukseskan AAF ini agar orang beramai-ramai datang ke Kota Bandung," katanya.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Eric Mohamad Atthauriq juga berambisi momentum Asia Afrika Festival bisa memberikan daya dongkrak ekonomi di Kota Bandung.

"Ekonomi Kota Bandung pada tahun 2023 sempat mengalami perlambatan. Ini momentum untuk mendongkrak ekonomi Kota Bandung terutama meningkatkan daya dongkrak pelaku upaya di sekitar alun alun dan Braga," katanya.

Dia mengungkapkan, peningkatan ekonomi itu sudah terlihat oleh tingkat okupansi hotel di sekitar area Asia Afrika nan meningkat mencapai 100 persen.

"Okupansi hotel sudah penuh. Saat COVID-19 okupansi menurun. Harapannya okupansi hotel penuh termasuk para pelaku upaya nan semakin ramai. Semoga pelaku upaya mendapatkan faedah ekonomi dari AAF ini," kata dia.

Pilihan Editor: Riset: UMKM Sulit Berkembang lantaran 3 Faktor Ini

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis